Meskipun mungkin niat awal dari panitia adalah untuk menciptakan suasana yang menyenangkan dan berbeda dari lomba-lomba pada umumnya, namun hasilnya justru sebaliknya.
Perlombaan ini tidak hanya gagal memberikan hiburan yang mendidik, tetapi juga menimbulkan persepsi negatif di kalangan masyarakat, terutama di media sosial yang dengan cepat menyebarkan informasi.
BACA JUGA:Miris! Ini Cerita Dokter Kandungan yang Dapat Pasien Anak 10 Tahun, Ternyata Senang Begituan
Makna Perayaan Kemerdekaan yang Tercoreng
Perayaan Hari Kemerdekaan seharusnya menjadi momen di mana nilai-nilai kebersamaan, patriotisme, dan cinta tanah air ditanamkan dan dipupuk. Perlombaan yang diadakan pun idealnya mencerminkan semangat tersebut, dengan fokus pada kegiatan yang tidak hanya menghibur tetapi juga mendidik.
Lomba makan pisang yang viral ini justru mencoreng makna tersebut, menggantikan kebanggaan nasional dengan kontroversi dan kecaman.
Ketidakpantasan lomba ini mengingatkan kita semua akan pentingnya kehati-hatian dalam merancang kegiatan yang melibatkan banyak orang, terutama dalam konteks perayaan yang sarat makna seperti Hari Kemerdekaan.
BACA JUGA:10 Rekomendasi HP Vivo Harga Rp1 Jutaan Agustus 2024, Performa Tangguh
Sebagai panitia, penting untuk mempertimbangkan dampak dari setiap kegiatan yang diadakan, baik dari segi moral, etika, maupun pesan yang disampaikan kepada masyarakat luas.
Memberikan pelajaran penting bagi kita semua, khususnya para penyelenggara kegiatan. Kreativitas memang sangat diperlukan dalam merancang perlombaan atau kegiatan lainnya, tetapi harus tetap dalam batas-batas etika dan kepantasan.
Terlebih lagi, dalam konteks perayaan yang memiliki nilai sejarah dan budaya yang tinggi seperti Hari Kemerdekaan, segala bentuk kegiatan harus dipikirkan secara matang agar tidak mencederai makna yang terkandung di dalamnya.
Sheila Silvina