Ini Tampang Pelaku Pemerkosa Dokter Magang yang Tewas Mengenaskan dengan 150 ml Sperma Dalam Tubuh

Senin 19-08-2024,10:28 WIB
Reporter : Sheila Silvina
Editor : Purnama Sakti

BACA JUGA:Viral! Wanita Cekoki Kucing dengan Miras, Ini Hasil Penelusuran Polisi dan Klarifikasinya

Namun, kenyataannya jauh berbeda. Roy memiliki catatan kriminal yang panjang, terutama terkait dengan kekerasan terhadap perempuan.

Menurut laporan yang beredar, Roy pernah terlibat dalam berbagai tindak kejahatan seperti pemerasan, intimidasi, dan ancaman terhadap perempuan. 

Pada tahun 2022, ia bahkan dilaporkan pernah menyerang istrinya yang sedang hamil. Selain itu, Roy juga dikenal sering berperilaku buruk terhadap dokter wanita di rumah sakit tempatnya bekerja.

Korban sendiri sebelumnya telah melaporkan bahwa Roy telah melecehkannya melalui telepon selama tiga bulan terakhir. 

BACA JUGA:Catat! Ini Jadwal dan Syarat Pendaftaran PPPK 2024 yang Harus Dipersiapkan

Roy pertama kali mendekati korban dengan alasan membeli obat, dan mendapatkan nomor telepon korban dari resep medis. Setelah itu, Roy terus menekan dan mengancam korban untuk bertemu, hingga akhirnya tragedi ini terjadi.

Aksi Protes dan Mogok Kerja

Kasus ini telah memicu kemarahan yang meluas di kalangan tenaga medis di India. Para dokter dan pekerja medis di seluruh negeri melakukan aksi protes dan mogok kerja massal sebagai bentuk solidaritas dan untuk menuntut keadilan bagi korban. 

Mereka juga menyerukan perlindungan yang lebih baik bagi tenaga medis, yang mereka anggap tidak lagi aman bekerja di lingkungan yang seharusnya menjadi tempat mereka menolong orang lain.

Di Kolkata, layanan darurat di hampir semua rumah sakit perguruan tinggi kedokteran yang dikelola pemerintah dihentikan sebagai bentuk protes. 

BACA JUGA:Sadis! Dokter Magang Tewas Usai Diperkosa 15 Pria, Ditemukan 150 ml Sperma Dalam Tubuh

Di New Delhi, ibu kota India, para dokter muda mengenakan jas putih dan membentangkan poster bertuliskan “Dokter bukan karung tinju,” sebagai bentuk protes terhadap kekerasan yang mereka alami. Protes serupa juga terjadi di kota-kota lain seperti Lucknow dan Goa, yang mempengaruhi layanan di beberapa rumah sakit.

Asosiasi Medis India (IMA), yang merupakan organisasi dokter terbesar di India, telah mengirim surat kepada Menteri Kesehatan JP Nadda, menuntut peningkatan keamanan di fasilitas medis. 

Sekretaris Jenderal IMA, Anil Kumar J Nayak, menyatakan bahwa kondisi kerja yang tidak manusiawi, beban kerja yang berlebihan, dan kekerasan di tempat kerja adalah masalah serius yang dihadapi oleh tenaga medis di India.

IMA juga menuntut pemasangan kamera CCTV di rumah sakit sebagai langkah untuk meningkatkan keamanan.

Kategori :