Ini Tampang Pelaku Pemerkosa Dokter Magang yang Tewas Mengenaskan dengan 150 ml Sperma Dalam Tubuh

Senin 19-08-2024,10:28 WIB
Reporter : Sheila Silvina
Editor : Purnama Sakti

BACA JUGA:Buruan Serbu, Ini Daftar 4 Hp Samsung Banting Harga Bulan Agustus 2024, Tawarkan Spek Menarik

Peningkatan Keamanan di Rumah Sakit

Sebagai respons atas insiden ini, Komisi Medis Nasional, yang merupakan regulator pendidikan kedokteran di India, mengeluarkan pemberitahuan kepada semua institusi medis di seluruh negeri. 

Pemberitahuan ini menyerukan pemasangan kamera CCTV di area-area sensitif di rumah sakit dan memastikan bahwa staf keamanan yang memadai tersedia. 

Selain itu, mereka juga menghimbau agar kampus dan seluruh koridor rumah sakit diterangi dengan baik di malam hari, agar staf medis dapat merasa aman saat bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya.

Pengadilan tinggi di Kolkata juga memerintahkan agar penyelidikan kriminal atas kasus ini dipindahkan ke Biro Investigasi Pusat (CBI), yang menunjukkan bahwa pihak berwenang memperlakukan kasus ini sebagai prioritas nasional. 

Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa penyelidikan dilakukan dengan cermat dan adil, dan bahwa para pelaku dihukum sesuai dengan hukum yang berlaku.

BACA JUGA:Daftar 7 HP RAM 12 GB Harga Cuma Rp 2 Jutaan, Yakin Gak Tertarik?

Keadaan Tenaga Medis di India

Kasus pemerkosaan dan pembunuhan ini kembali menyoroti kondisi kerja yang sulit dan berbahaya yang dihadapi oleh tenaga medis di India. 

Rumah sakit pemerintah di India seringkali padat, dengan fasilitas yang kurang memadai dan tenaga kerja yang tidak sebanding dengan jumlah pasien. 

Para dokter dan pekerja medis di rumah sakit ini sudah lama mengeluhkan beban kerja yang berlebihan dan upah yang rendah. 

Kekerasan terhadap tenaga medis, baik fisik maupun verbal, sering terjadi, terutama dari pihak keluarga pasien yang tidak puas dengan pelayanan yang diberikan.

Tenaga medis di India merasa bahwa tidak ada cukup upaya yang dilakukan untuk melindungi mereka dari kekerasan ini. 

BACA JUGA:Nahas, Pria Paruh Baya Ini Harus Meregang Nyawa saat Ikut Lomba Panjat Pinang Acara 17 Agustusan

Mereka sering kali menjadi sasaran kemarahan dari orang-orang yang frustrasi dengan sistem kesehatan yang kacau. 

Kategori :