Salah satu komentar yang menjadi sorotan datang dari akun Instagram @memomedsos, yang menunjukkan ironi dari pernyataan pemuda tersebut.
Beberapa warganet mencatat bahwa pemuda tersebut justru tidak mencerminkan perilaku yang baik, seperti mengendarai motor tanpa helm, sebuah tindakan yang menunjukkan ketidaktahuan terhadap aturan dan keselamatan.
"Lah dia yang SDM rendah...mengendarai motor tapi nggak pakai helm," tulis salah satu warganet.
Reaksi lainnya menyoroti penggunaan istilah "SDM rendah" yang kerap kali disalahgunakan oleh banyak orang tanpa memahami maknanya.
BACA JUGA:Miris, Anak Muda Diduga Gelar Pesta Dugem di Pekarangan Masjid, Tuai Kecaman Warganet!
"Sejak muncul istilah 'SDM rendah' banyak banget orang ngomong gitu, bahkan tidak sadar yang mengucapkannya pun ber-SDM seperti itu," tambah seorang warganet, menekankan bahwa tidak seharusnya seseorang dengan mudah menghakimi orang lain menggunakan istilah tersebut.
Tidak hanya itu, tindakan pemuda yang meminta maaf setelah komentarnya menuai kontroversi juga menjadi bahan pembicaraan.
Banyak warganet yang merasa bahwa permintaan maaf tersebut terkesan hanya formalitas belaka dan tidak menunjukkan penyesalan yang tulus.
"Mintak maap tok? Langganan," timpal warganet lainnya, menunjukkan ketidakpuasan mereka terhadap respons pemuda tersebut.
BACA JUGA:Kesempatan Jadi ASN, Ini 14 Daftar Instansi yang Buka Formasi CPNS 2024 Lulusan S1 Akuntansi
Kejadian ini menjadi pengingat bagi semua orang bahwa dalam era digital seperti sekarang, setiap kata yang diucapkan di media sosial bisa dengan cepat menyebar dan memicu reaksi dari berbagai kalangan.
Apalagi jika kata-kata tersebut menyangkut hal-hal yang memiliki makna penting bagi banyak orang, seperti perayaan Hari Kemerdekaan.
Dalam dunia yang semakin terkoneksi ini, sangat penting untuk berhati-hati dalam menyampaikan pendapat, terutama di ruang publik seperti media sosial.
BACA JUGA:Contoh Surat Peryataan CPNS 2024, Ini Dokumen yang Diunggah ke Portal SSCASN
Setiap pernyataan yang kita buat bisa saja menyinggung perasaan orang lain, dan dalam kasus ini, bisa menimbulkan reaksi yang lebih besar daripada yang kita bayangkan.
Bukan hanya soal menjadi viral, tetapi juga bagaimana kita bisa menjaga keharmonisan dan saling menghargai satu sama lain dalam kehidupan bermasyarakat.