Gempa Sumatera 12 September 2007, Adakah Kaitannya dengan Gempa Megathrust?

Senin 26-08-2024,19:12 WIB
Reporter : Sheila Silvina
Editor : Agus Faizar

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Gempa Sumatera 12-13 September, salah satu gempa berdorongan besar, adakah kaitannya dengan gempa Megathrust?

Pada tanggal 12 dan 13 September 2007, wilayah Bengkulu dan Mentawai diguncang oleh dua gempa besar dengan magnitudo 8,4 dan 7,8. 

BACA JUGA:Bukan hanya Megathrust, Ini Gempa yang juga Harus Diwaspadai, Karena sering Menimbulkan Korban

Gempa ini menimbulkan dampak signifikan di daerah Sumatera Barat dan Bengkulu. Berdasarkan data dari Bappenas, 25 orang dilaporkan meninggal, 41 orang mengalami luka berat, dan 51 orang menderita luka ringan. 

Selain itu, ribuan orang kehilangan tempat tinggal, menambah penderitaan bagi masyarakat yang terdampak.

BACA JUGA:Setiap Tahun 6.000 Gempa dengan Magnitudo dan Kedalaman yang Bervariasi, Ini Bedanya dengan Megathrust

Mengapa Gempa Bengkulu Terjadi?

Gempa bumi yang terjadi pada 12 September 2007 ini disebabkan oleh pecahnya segmen Enggano, menurut penjelasan dari Pakar Geodesi Gempa Bumi Institut Teknologi Bandung (ITB), Irwan Meilano. 

Segmen Enggano, yang menjalar dari utara Enggano hingga ujung Siberut, diketahui pernah pecah sebelumnya pada tahun 1833 dengan magnitudo sebesar 9. Dengan demikian, segmen ini telah terbagi menjadi beberapa segmen kecil yang menjadi rentan terhadap aktivitas seismik.

BACA JUGA:Gempa Megathrust di Indonesia Tinggal Menunggu Waktu, Ini Hal Penting yang Dipersiapkan

Salah satu segmen kecil tersebut mengalami pergerakan dan pecah pada tanggal 12 September 2007, yang kemudian menyebabkan terjadinya gempa besar di Bengkulu. 

Gempa susulan yang terjadi sehari setelahnya, dengan magnitudo 7,8, terjadi di segmen Mentawai. Hal ini menandakan bahwa kedua gempa tersebut memiliki sumber yang berbeda, meskipun berdekatan.

BACA JUGA:Ramai Ancaman Gempa Megathrust, Ini Top 10 Gempa Megathrust Terdahsyat yang Pernah Tercatat dalam Sejarah

Potensi Bahaya di Masa Depan

Irwan Meilano dan tim penelitinya telah menghitung pergerakan pada kedua sisi bidang sesar (slip) berdasarkan susunan data teleseismik. 

Kategori :