KAUR, RBTVCAMKOHA.COM - Ratusan massa Senin siang (26/8) mendatangi kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kaur. Mereka tidak terima dengan proses Pilkada di Kabupaten Kaur dan menganggap banyak kecurangan.
Massa yang awalnya hanya menjerit menyampaikan protesnya, akhirnya bertindak lebih brutal.
Massa menjadi anarkis, mendorong dan melempar aparat kepolisian yang melakukan penjagaan.
BACA JUGA:Gaji Pokok Bisa Tembus Rp 13 Juta, Ini Daftar Tunjangan yang Diterima Pegawai OJK
Polres Kaur yang sedari awal mengamankan aksi massa ini akhirnya bertindak tegas. Dengan menggunakan mobil water canon, personel Polres Kaur memukul mundur pendemo.
Tidak hanya itu, polisi juga menembakan gas air mata. Kemudian setelah amukan massa mulai redah, polisi lantas mengamankan tiga orang yang menjadi provokator sehingga massa berbuat anarkis.
Kerusuhan ini bukan lah sebenarnya. Namun hanya simulasi pengamanan Pilkada yang dilakukan Polres Kaur.
BACA JUGA:Harga Terbaru iPhone 13 dan iPhone 15 di iBox Per Akhir Agustus 2024
Massa yang berbuat anarkis tersebut juga merupakan personel kepolisian yang disimulasikan sebagai massa yang beringas.
Kapolres Kaur, AKBP. Yuriko Fernanda mengatakan dengan adanya simulasi ini diharapkan para personel lebih siap melakukan pengamanan Pilkada.
"Ini merupakan simulasi Sispam Kota. Kita berharap para anggota dapat mengetahui tugas dan fungsinya saat terjadi unjuk rasa yang anarkis," kata Kapolres Kaur.
Dijelaskan Kapolres Kaur, perlunya Sispam Kota sebagai bentuk kesiapan petugas dalam pengamanan Pilkada serentak 2024. Simulasi dimulai dari partai A dan massa pendukung yang tidak menerima hasil penghitungan suara yang dilakukan panitia desa di TPS.
BACA JUGA:Contoh Surat Lamaran CPNS 2024 di Beberapa Lembaga dan Kementerian