Kapolda Papua Komjen Pol Mathius D Fakhiri Mundur dari Polri, Ini Sosoknya

Kamis 29-08-2024,09:27 WIB
Reporter : Sheila Silvina
Editor : Septi Widiyarti

Pada September 2020 hingga Februari 2021, Mathius Fakhiri diangkat sebagai Wakapolda Papua dan menjadi Kepala Operasi Nemangkawi.

Selama menjabat sebagai Wakapolda, ia terus menunjukkan dedikasinya dalam menjaga keamanan di Papua. Usai menjabat sebagai Wakapolda, Fakhiri kemudian diangkat menjadi Kapolda Papua pada Februari 2021.

Mengawal Keamanan di Papua

Kiprahnya sebagai Kapolda Papua juga tidak kalah gemilang. Beberapa kasus besar berhasil diungkap, termasuk penegakan hukum terhadap KKB di Puncak Ilaga, KKB Puncak Jaya, dan KKB Paniai.

Salah satu kasus yang cukup menonjol adalah pengungkapan kasus pembunuhan dengan modus mutilasi terhadap empat Orang Asli Papua (OAP) yang melibatkan 11 tersangka.

BACA JUGA:Meski Rival, Begini Penilaian Gusnan Mulyadi terhadap Reskan Effendi

Selain itu, Fakhiri juga berhasil mengungkap kasus pembunuhan terhadap Maiklein Kurisi Doga, seorang aktivis perempuan asal Papua, serta mengamankan penyelenggaraan PON XX tahun 2021 di Papua.

Pada ajang olahraga terbesar di Indonesia tersebut, Fakhiri bersama jajarannya berhasil menjaga keamanan dari ancaman teror bom jaringan KKB dan memastikan seluruh atlet, official, dan panitia terlindungi dari penyebaran Covid-19.

Keberhasilannya dalam mengawal kebijakan pemerintah, seperti perubahan UU Otonomi Khusus (Otsus) dan pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) di Papua, juga menjadi bukti bahwa Fakhiri adalah seorang pemimpin yang mampu menjaga situasi kamtibmas di Papua tetap kondusif dan aman.

BACA JUGA:Penting Diperhatikan, Ini 7 Penyebab Gagal Tes Kesehatan CPNS, Simak Tips Jitu Mengatasinya

Profil dan Latar Belakang Mathius D. Fakhiri

Mathius D. Fakhiri lahir di Ransiki, ibukota Manokwari Selatan, dari pasangan Nathalis Yame Fakhiri, seorang letnan kolonel purnawirawan yang berasal dari Bade, suku Awyu, dan Martha Kabuare, seorang anggota suku Inanwatan yang berprofesi sebagai perawat. Mathius adalah anak ketiga dari sepuluh bersaudara.

Di usia yang masih sangat muda, Mathius sempat mengalami mati suri akibat batuk dan kejang, yang membuatnya kesulitan bicara. Namun, berkat dukungan keluarga, khususnya adiknya, Lutter, kondisi Mathius perlahan membaik.

Tumbuh besar dalam lingkungan yang penuh tantangan, Mathius sering berpindah tempat tinggal mengikuti ayahnya yang bertugas sebagai Dandis di berbagai daerah di Papua.

BACA JUGA:Apakah Wabah Mpox Mematikan? Ini Beberapa Fakta Penting yang Harus Diketahui

Pendidikan dasar hingga menengahnya ditempuh di beberapa sekolah berbeda, mulai dari SD YPK Merauke, SMP YPPK St. Thomas Wamena, hingga SMAN 2 Jayapura. Sejak muda, Mathius sudah menunjukkan bakatnya di bidang olahraga, khususnya atletik cabang lari, di mana ia sukses meraih berbagai prestasi hingga tingkat nasional.

Kategori :