Beri-beri basah terutama mempengaruhi sistem kardiovaskular. Jika tidak ditangani dengan baik, kondisi ini dapat berkembang menjadi gagal jantung. Gejala-gejala dari beri-beri basah meliputi:
- Sesak napas saat melakukan aktivitas fisik, yang bisa menjadi semakin parah seiring berjalannya waktu.
- Sesak napas saat bangun tidur, yang menunjukkan bahwa jantung dan sistem peredaran darah tidak berfungsi secara optimal.
- Detak jantung yang meningkat cepat atau palpitasi, yang dapat mengindikasikan adanya gangguan jantung.
- Tungkai kaki bengkak atau edema, yang merupakan tanda bahwa tubuh mengalami penumpukan cairan.
2. Beri-Beri Kering
- Beri-beri kering mempengaruhi sistem saraf dan dapat mengakibatkan kerusakan pada otot serta gangguan fungsi saraf. Gejala dari beri-beri kering antara lain:
- Penurunan fungsi otot, terutama pada kaki bagian bawah atau tungkai, yang dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk bergerak dengan bebas.
- Kedua kaki dan tangan terasa kesemutan dan mati rasa, menunjukkan adanya gangguan pada saraf perifer.
- Nyeri atau rasa sakit yang tidak dapat dijelaskan, seringkali disertai dengan kebingungan.
- Kesulitan bicara dan muntah, yang merupakan tanda-tanda adanya gangguan sistem saraf pusat.
- Gerakan mata yang tak terkendali serta kelumpuhan, yang menunjukkan tingkat keparahan kerusakan saraf.
BACA JUGA:9 Manfaat Cuka Apel Untuk Wanita, Dari Kesehatan Hingga Kecantikan
Penyebab Penyakit Barkembar
Penyakit barkembar atau beri-beri terutama disebabkan oleh kekurangan vitamin B1 dalam diet seseorang. Beberapa faktor dapat mempengaruhi kekurangan vitamin B1, dan penting untuk mengenali faktor-faktor ini agar dapat melakukan pencegahan yang efektif.
1. Makanan Kurang Gizi
Kekurangan vitamin B1 sering kali terkait dengan pola makan yang tidak memadai. Masyarakat yang mengonsumsi makanan dengan kandungan vitamin B1 yang rendah, seperti nasi putih olahan, berisiko tinggi terkena beri-beri.
Meskipun saat ini penyakit beri-beri relatif jarang ditemui berkat meningkatnya kesadaran mengenai pentingnya nutrisi, pola makan yang buruk masih dapat menjadi penyebab utama.
BACA JUGA:Cara Buat Cuka Apel Sendiri di Rumah, Bisa Konsumsi Setiap Hari Untuk Bantu Program Diet Ampuh
2. Kecanduan Alkohol
Konsumsi alkohol yang berlebihan dapat menghambat penyerapan vitamin B1 oleh tubuh. Alkohol tidak hanya mengurangi efektivitas penyerapan vitamin B1 tetapi juga dapat menyebabkan tubuh mengeluarkan vitamin tersebut lebih cepat.
Oleh karena itu, individu yang kecanduan alkohol lebih rentan terhadap kekurangan vitamin B1.
BACA JUGA:Kenapa Cuka Apel Bisa Bantu Program Diet? Ini Kandungan Nutrisi Dalam 100 Mililiter Cuka Apel
3. Faktor Genetik
Walaupun jarang terjadi, faktor genetik dapat mempengaruhi kemampuan tubuh untuk menyerap vitamin B1. Beberapa orang mungkin mengalami gangguan genetik yang menghambat proses penyerapan vitamin ini, sehingga dapat menurunkan risiko penyakit beri-beri pada generasi berikutnya.
BACA JUGA:Cuka Apel Baik Untuk Kesehatan Tapi Tak Boleh Asal Pakai, 10 Dampak Negatif Pengunaan Cuka Apel