Menjadi seorang petugas Damkar bukan tanpa risiko. Mereka harus bekerja di lingkungan yang berbahaya dan penuh asap, dengan risiko terluka atau bahkan terbunuh.
S elain itu, mereka juga harus siap siaga 24 jam sehari, 7 hari seminggu, untuk merespon panggilan darurat.
Petugas pemadam kebakaran menghadapi risiko serius dalam pekerjaan seperti kelelahan akibat panas, luka bakar, stres fisik dan mental. Selain itu, mereka sering bersentuhan dengan karbon monoksida tingkat tinggi dan bahaya racun lainnya.
Dengan paparan yang berbahaya ini, pekerjaan ini menimbulkan kemungkinan timbulnya banyak penyakit. Petugas pemadam kebakaran yang merokok atau melakukan kebiasaan gaya hidup tidak sehat lainnya memiliki risiko lebih besar.
Merokok meningkatkan risiko terkena penyakit jantung, kanker, penyakit pernapasan, stres, dan hasil pengobatan yang lebih buruk untuk penyakit tertentu, seperti hepatitis.
1. Penyakit Jantung
Serangan jantung menyumbang 45 persen dari seluruh kematian terkait pekerjaan di kalangan petugas pemadam kebakaran. Risiko ini meningkat selama tindakan pemadaman kebakaran itu sendiri.
Hal ini dapat disebabkan oleh pekerjaan yang intens di dekat api yang panas, paparan karbon monoksida, dan tekanan lain yang terkait dengan pekerjaan. Kurangnya kebugaran fisik, kelebihan berat badan, dan merokok membuat risiko tersebut lebih tinggi.
Petugas pemadam kebakaran yang juga merokok memiliki risiko lebih tinggi terkena CO dan masalah paru-paru lainnya.
BACA JUGA:Diprediksi Terjadi September Ini, Begini Dampak La Nina Bagi Masyarakat dan Petani di Indonesia
Tingkat stres fisik dan mental yang tinggi membuat jantung membutuhkan lebih banyak oksigen; namun, menghirup lebih banyak CO akan mengurangi jumlah oksigen yang diterima petugas pemadam kebakaran.
Hal ini dapat menyebabkan serangan jantung baik karena penyakit arteri koroner maupun karena irama jantung yang tidak normal.
2. Kanker
Menurut studi Institut Nasional untuk Keselamatan dan Kesehatan Kerja, petugas pemadam kebakaran dua kali lebih mungkin didiagnosis menderita kanker invasif dibandingkan rata-rata orang.
Petugas pemadam kebakaran biasanya bersentuhan dengan bahan berbahaya penyebab kanker saat mereka memadamkan api. Petugas pemadam kebakaran berisiko lebih tinggi terkena kanker usus besar, otak, kandung kemih, ginjal, dan limfoma Hodgkin.