Ini yang Menjadi Penyebab Petani di Bengkulu Tengah Belum Bisa Bercocok Tanam

Sabtu 07-09-2024,21:11 WIB
Reporter : Harri Sutriansyah
Editor : Agus Faizar

Dahulunya sawah di Desa Srikuncoro ini, mendapatkan pasokan dari air bendungan di Taman Hutan Raya (Tahura) Rajolelo, yang dialiri oleh saluran irigasi. Namun sudah sejak dahulu alami kerusakan.

BACA JUGA:Jurusan Lulusan SMK yang Dibutuhkan di CPNS 2024 di Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla RI)

Kepala Desa Srikuncoro Ramadhon menjelaskan, bahwa usulan perbaikan irigasi sudah beberapa kali dilayangkan. Hanya saja belum ada tanggapan hingga saat ini. 

"Kalau usulan perbaikan irigasi sudah sejak dahulu kami usulkan, hanya saja belum ada tanggapan dan realisasi dari pihak terkait. Sawah pun sudah lama berstatus sawah tadah hujan, hingga sangat bergantung kepada musim penghujan," jelas Ramadhon.

BACA JUGA:TNI dan Polisi Gerebek Sekelompok Pelajar yang Pesta Miras di Rumah Kosong

Petani di areal persawahan Desa Srikuncoro ini, dalam setahun hanya bisa panen selama dua kali. Yakni diawal tahun serta diakhir tahun saat musim penghujan.

Sedangkan jeda antara April hingga September, petani sawah tadah hujan tidak berani untuk nekat bercocok tanam dikarenakan memang pasokan air yang tidak didapatkan.

 

(Harri Sutriansyah)

Kategori :