Thalasemia merupakan kelainan darah yang diturunkan atau diwariskan dalam keluarga. Penyakit ini membuat tubuh penderitanya tidak bisa memproduksi hemoglobin dalam jumlah cukup atau memproduksi sel darah merah secara abnormal.
Akibatnya, sel darah merah tidak bisa membawa oksigen ke seluruh tubuh dengan baik. Hal ini membuat penderita thalasemia rentan mengalami anemia dan membutuhkan transfusi darah secara berkala.
BACA JUGA:Mudah, Begini Cara Cek Fasilitas Kesehatan yang Bekerja Sama dengan BPJS Kesehatan, Silakan Dicoba!
3. Penyakit Crohn
Penyakit Crohn ditandai dengan peradangan pada saluran pencernaan, sehingga menimbulkan nyeri perut, diare, penurunan berat badan. Penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi serius, yaitu anemia, malnutrisi dan kanker usus besar.
4. Fibrosis kistik
Kelainan ini menyebabkan lendir di dalam tubuh, seperti paru-paru, sistem pencernaan, dan organ reproduksi, menjadi lebih kental.
Akibatnya, penderita fibrosis kistik berisiko mengalami gangguan pernapasan, pencernaan, malnutrisi, dan kemandulan.
BACA JUGA:Apa Itu Penyakit Barkembar dan Apa Gejalanya? Simak Cara Penanganannya
5. Kanker
Tes DNA bisa dilakukan guna mendeteksi risiko seseorang untuk menderita kanker, misalnya kanker payudara. Salah satu tes DNA yang dilakukan untuk menentukan risiko kanker adalah pemeriksaan gen BRCA 1 dan BRCA 2.
Berbagai riset menunjukkan bahwa sekitar 55–72% wanita yang memiliki gen BRCA1 dan 45–69% wanita yang mempunyai gen BRCA2 berisiko mengalami kanker payudara ketika berusia di atas 70 tahun.
BACA JUGA:Konsumsi Cuka Apel dalam Islam, Halal Atau Haram?
6. Sindrom Klinefelter
Sindrom Klinefelter terjadi ketika anak laki-laki terlahir dengan tambahan kromosom X. Kondisi ini dapat memengaruhi pertumbuhan testis, sehingga menyebabkan rendahnya produksi hormon testosteron.
7. Anemia sel sabit