NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Sejarah pangeran Arpan Seluma, rumah peninggalan yang menyimpan senjata peninggalan.
Sejarah peninggalan Pangeran Arpan di Semidang Alas Maras,Seluma, Penjabatan sebagai Depati (Pasira) atau pemimpin marga di Semidang Alas Maras.
Ada beberapa peninggalan yang msih ada sampai saat ini seperti Keris, Kereta, Rumah, Makam Keluarga Pangeran Arpan.
Dilansir dari beritarafflesia, rumah yang berada di Kelurahan Karang Anyar ini dibangun pada tanggal 1 Maret 1916 oleh Pangeran Arpan.
BACA JUGA:Klarifikasi dan Nasib Sopir Grab yang Viral di Video Selebgram Ulianaci Asal Rusia
Pangeran Arpan merupakan kepala marga (margahoofd) Semidang Alas Maras dari tahun 1916 hingga tahun 1945.
Sebagai kepala marga, Pangeran Arfan bertindak sebagai pengatur dalam bidang adat, sosial dan hukum.
Disebelah sisi barat rumah Pangeran terdapat penjara yang difungsikan sebagai tempat hukuman masyarakat yang dianggap melanggar adat dan melakukan tindakan kriminal.
BACA JUGA:6 Game Penghasil Uang yang Langsung Cair ke DANA Tanpa Iklan, Buktikan Sendiri
Pangeran Arpan memiliki tiga orang anak, yang salah satunya bernama Abutalip dan diketahui pernah menduduki jabatan sebagai Wedana Seluma.
Kiprah Pangeran Arpan pada bidang politik pemerintahan, memimpin wilayah Semidang Alas, menentang pemerintahan kolonial Belanda, menggerakan perlawanan rakyat yang bersifat kedaerahan, menggerakan perlawanan rakyat yang bersifat nasional, menentang kolonial Belanda melalui organisasi kepemudaan, menjadi Pasirah Marga Anak Loeboe Batang di Kecamatan Semidang Alas.
BACA JUGA:Masa Jabatan Kades Resmi 8 Tahun, 177 Kades di Seluma Dikukuhkan Bupati Seluma Erwin Octavian
Kiprah Pangeran Arpan dalam bidang sosial kemasyarakatan dengan cara membangun dan memperkuat ikatan solidaritas sosial masyarakat Semidang Alas, meningkatakan kehidupan ekonomi masyarakat di Semidang Alas.
Selain itu juga berdirinya sarana pendidikan bagi masyarakat, merancang dan menetapkan hukum untuk menertibkan masyarkat, memberikan pemehaman tentang keagamaan, mendirikan sarana ibadah masyarakat desa.
BACA JUGA:Maju di Pilwakot 2024, Sukatno Pamit ke PWI Provinsi Bengkulu