Indodax Market Bitcoin Indonesia Kena Hack, Kerugian Capai Rp 221 Miliar, Dana Investor Aman?

Kamis 12-09-2024,09:42 WIB
Reporter : Sheila Silvina
Editor : Septi Widiyarti

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Indodax market Bitcoin Indonesia kena hack, kerugian capai Rp 221 miliar, dana investor aman?

Indodax, sebuah perusahaan berbasis teknologi di bidang blockchain dan aset kripto yang menyediakan platform jual beli Bitcoin dan mata uang kripto lainnya, mengalami serangan hacker yang menyebabkan kerugian besar.

BACA JUGA:Top 5 Pemain Timnas Indonesia dengan Follower Instagram Terbanyak, Arhan Tembus 8,8 Juta

Pada Kamis (12/9) pagi, platform tersebut masih belum bisa diakses oleh para investornya, setelah gangguan yang berlangsung hampir selama 24 jam.

Serangan ini terjadi sejak Rabu, 11 September 2024, dan menyebabkan kerugian yang diperkirakan mencapai Rp 221 miliar.

Awalnya, pihak manajemen Indodax mengumumkan bahwa mereka akan melakukan pemeliharaan sistem atau maintenance pada pukul 10.00 WIB di hari Rabu tersebut.

BACA JUGA:Dugaan Korupsi Dana Atlet PON Aceh-Sumut, TTI Desak Polda Aceh Usut Anggaran Konsumsi Rp 42,5 Miliar

Pemeliharaan ini diumumkan sebagai bagian dari peningkatan performa layanan staking. Staking adalah proses dimana investor mengunci aset kripto mereka untuk mendapatkan imbal hasil, dan dengan pemeliharaan ini, diharapkan aktivitas staking di Indodax akan menjadi lebih lancar dan efisien.

Namun, tak lama setelah pengumuman tersebut, muncul kabar bahwa Indodax mengalami serangkaian transaksi mencurigakan yang diduga kuat sebagai bagian dari serangan hacker.

Kabar tentang adanya peretasan ini pertama kali diungkap oleh perusahaan keamanan Web3, Cyvers Alerts, melalui akun media sosial mereka di platform X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter).

BACA JUGA:Usai Bela Timnas Indonesia, Kiper Naturalisasi Maarten Paes Langsung Bertolak ke Amerika Serikat

Menurut Cyvers Alerts, sebuah alamat dompet kripto telah ditemukan menampung aset senilai sekitar US$ 14,4 juta, yang kemudian ditukarkan menjadi Ether (ETH).

Dalam waktu singkat, lebih dari 150 transaksi mencurigakan lainnya terdeteksi, dengan total kerugian yang diperkirakan mencapai US$ 18,2 juta atau sekitar Rp 221 miliar.

CEO Indodax, Oscar Darmawan, memberikan klarifikasi terkait masalah ini. Menurut Oscar, tim internal Indodax menemukan adanya potensi indikasi pelanggaran keamanan pada platform mereka.

Oleh karena itu, pihak Indodax segera melakukan pemeliharaan menyeluruh untuk memastikan seluruh sistem dapat beroperasi kembali dengan baik dan aman.

Kategori :