Kesuksesan Tupperware Party membuat perusahaan berkembang pesat. Pada tahun 1958, Tupperware membuka kantor internasional pertamanya di Eropa. Ekspansi global terus berlanjut, dan pada tahun 1960-an, Tupperware telah menjadi nama rumah tangga di banyak negara.
Inovasi produk terus dilakukan, dengan pengenalan berbagai lini produk baru seperti wadah microwave dan peralatan dapur lainnya.
Dekade 1990-an dan 2000-an membawa tantangan baru bagi Tupperware. Perubahan gaya hidup, masuknya pesaing baru, dan pergeseran preferensi konsumen mulai mempengaruhi penjualan.
Meskipun demikian, perusahaan terus beradaptasi, memperkenalkan produk-produk baru dan memperluas ke pasar baru seperti Cina dan India.
BACA JUGA:Ini Rincian Jumlah Pesaing CPNS Kemenkumham 2024, Jadi Instansi Pelamar CPNS Terbanyak
Namun, tantangan terbesar datang di era digital. Model bisnis tradisional Tupperware, yang sangat bergantung pada penjualan langsung dan "party", mulai kehilangan relevansinya di tengah pertumbuhan e-commerce dan media sosial.
Meskipun perusahaan mencoba beradaptasi dengan memperkenalkan penjualan online dan strategi pemasaran digital, Tupperware bangkrut menjadi ancaman nyata seiring dengan penurunan penjualan yang tajam dan beban utang yang meningkat.
Kini, setelah lebih dari 75 tahun beroperasi, Tupperware menghadapi masa depan yang tidak pasti, menandai kemungkinan akhir dari era ikonik dalam sejarah peralatan rumah tangga Amerika.
Sejarah Tupperware Berdiri
Tupperware, merek yang kini terancam bangkrut, memiliki sejarah panjang yang dimulai pada tahun 1946. Earl Silas Tupper, seorang ahli kimia dan penemu asal Amerika Serikat, mendirikan perusahaan ini dengan visi revolusioner untuk industri wadah penyimpanan makanan.
BACA JUGA:319.255 Pelamar CPNS 2024 Kemenag Lolos Administrasi, Ini Materi SKD CPNS Kemenag 2024
Tupper, yang sebelumnya bekerja di DuPont Chemical Company, memanfaatkan pengetahuannya tentang plastik untuk menciptakan wadah yang inovatif dan tahan lama.
Inspirasi Tupper datang dari tutup botol soda yang memiliki segel kedap udara. Ia mengembangkan konsep ini untuk menciptakan wadah plastik dengan tutup yang bisa "disegel" dengan cara ditekan, menciptakan ruang hampa udara yang menjaga kesegaran makanan lebih lama. Produk pertama yang sukses adalah Wonderlier Bowl, yang diluncurkan pada tahun 1946.
Meskipun produk Tupperware inovatif, pada awalnya penjualan tidak sesuai harapan. Konsumen masih belum terbiasa dengan plastik sebagai bahan wadah makanan dan tidak mengerti cara menggunakan tutup segel khas Tupperware. Perubahan besar terjadi ketika Brownie Wise bergabung dengan perusahaan pada awal 1950-an.
BACA JUGA:Pahami Syarat dan Ketentuan Mengajukan Sanggahan CPNS 2024 Kemenag, Ini Contoh Kalimat Sanggahan
Wise memperkenalkan konsep "Tupperware Party", sebuah metode penjualan langsung yang revolusioner. Para ibu rumah tangga diajak menjadi demonstrator produk, mengadakan pesta di rumah mereka untuk memperkenalkan dan menjual produk Tupperware.