Tanggapan Pemerintah Selandia Baru, Warga Negaranya Bebas Pasca 18 Bulan Disandera KKB Papua

Sabtu 21-09-2024,16:10 WIB
Reporter : Sheila Silvina
Editor : Agus Faizar

Setelah itu, Mehrtens segera diterbangkan menuju Markas Brimob Batalyon B di Timika untuk menjalani pemeriksaan medis dan pemulihan kondisi psikologis. 

BACA JUGA:Kronologi KKB Papua Tembak dan Bakar Pilot Helikopter Selandia Baru, Korban Angkut 4 Tenaga Nakes dan 2 Anak

Langkah ini penting untuk memastikan bahwa setelah masa penyanderaan yang panjang, kondisi kesehatannya tetap dalam keadaan baik dan stabil.

Pihak kepolisian juga menyebutkan bahwa setelah pemeriksaan medis, akan diadakan konferensi pers di Markas Brimob Timika untuk memberikan informasi lebih lanjut mengenai proses pembebasan ini. 

BACA JUGA:Pesawat Ini Jatuh di Jalan Tol yang Sedang Sibuk, Bagaimana Nasib Pilotnya?

Wakapolda Papua sekaligus Kepala Operasi Damai Cartenz 2024, Brigjen Faizal Ramadhan, juga menegaskan bahwa kondisi fisik Kapten Mehrtens dalam keadaan sehat setelah dibebaskan. 

Ini tentu menjadi kabar baik bagi pemerintah Selandia Baru dan keluarga yang menunggu kepulangan pilot tersebut.

Sebelum pembebasan ini terjadi, Kapten Mehrtens harus menjalani penyanderaan selama lebih dari 1,5 tahun oleh kelompok yang dikenal sebagai Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). Penyanderaan tersebut dilakukan sebagai bentuk tekanan politik terhadap pemerintah Indonesia.

BACA JUGA:Ini Jurusan Kuliah yang Bisa Kerja di Bandara selain Menjadi Pilot, Apa saja?

Dalam video yang dirilis oleh TPNPB-OPM pada awal penyanderaan, kelompok tersebut menyampaikan alasan mereka menyandera Kapten Mehrtens. 

Salah seorang anggota TPNPB-OPM dalam video tersebut menyatakan bahwa tindakan ini dilakukan sebagai respons atas ketidakpedulian internasional terhadap perjuangan kemerdekaan Papua. 

"Kami tangkap pilot ini dari Paro karena TNI tidak pernah mengakui Papua merdeka. Kami ingin semua negara membuka mata untuk kemerdekaan Papua," ujar anggota kelompok tersebut.

BACA JUGA:Aplikasi Discord Viral, Digunakan Pramugari dan Pilot Selingkuh, Ini Cara Membuat Akun dan Memulai Chat

Mereka juga menyatakan kekecewaan bahwa negara-negara asing hanya peduli terhadap kekayaan alam Papua, seperti tambang Freeport, namun tidak memedulikan nasib masyarakat Papua. 

Mereka berusaha menggunakan penyanderaan Kapten Mehrtens sebagai alat negosiasi politik untuk mendesak pemerintah Indonesia memberikan kemerdekaan bagi Papua. 

Selama penyanderaan, TPNPB-OPM sering merilis berbagai propaganda melalui media sosial untuk memperkuat klaim mereka. Pada bulan Februari 2023, kelompok ini merilis sebuah video yang menunjukkan Kapten Mehrtens dijaga oleh sejumlah pria bersenjata. 

Kategori :