Langkah ini diambil untuk menghindari potensi bahaya, terutama terkait kemungkinan adanya kandungan bahan bakar di air yang keluar dari sumur tersebut.
Warga juga diimbau untuk tidak menyalakan api di sekitar lokasi demi mencegah terjadinya kebakaran atau ledakan yang mungkin terjadi akibat uap solar yang bisa saja terkandung di dalam air.
BACA JUGA:Daftar 10 Gempa Terparah yang Pernah Terjadi di Indonesia, Tewaskan Ratusan Ribu Orang
Sebagai langkah antisipasi lebih lanjut, H. Sudi, sang pemilik sumur, juga diminta untuk sementara tidak mengoperasikan pompa submersible (sibel) di sumurnya hingga hasil penelitian mengenai kandungan air tersebut keluar.
"Kami sudah mengimbau kepada H. Sudi untuk tidak menyalakan pompa submersible dan melarang masyarakat luar desa mendekat ke lokasi sumur bor," tambah Dedy.
Penemuan sumur bor yang mengeluarkan air bercampur solar ini tentu saja mengejutkan banyak pihak.
Di satu sisi, sebagian warga melihat fenomena ini sebagai sesuatu yang luar biasa dan menguntungkan, mengingat solar merupakan bahan bakar yang memiliki nilai ekonomi tinggi.
BACA JUGA:Kilas Balik Penyanderaan Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens oleh Kelompok Kriminal Bersenjata
Namun di sisi lain, ada pula kekhawatiran tentang potensi risiko yang mungkin muncul jika air tersebut benar-benar mengandung bahan bakar.
Apalagi, jika air tersebut digunakan untuk keperluan sehari-hari, bisa menimbulkan bahaya bagi kesehatan dan lingkungan sekitar.
Sampai saat ini, masyarakat masih menunggu hasil penelitian resmi dari dinas terkait untuk memastikan apakah air yang keluar dari sumur bor tersebut benar-benar bercampur dengan solar, atau mungkin hanya fenomena alam yang disebabkan oleh faktor lain.
(Sheila Silvina)