Tapir memiliki tubuh yang sekilas mirip babi, namun memiliki belalai kecil di bagian hidungnya seperti gajah.
BACA JUGA:Hari Ini Dikukuhkan, Berikut Nama Pjs Bupati di 5 Kabupaten di Provinsi Bengkulu
Yang lebih mengejutkan lagi, tapir memiliki DNA yang lebih dekat dengan kuda, badak, dan zebra daripada hewan-hewan yang secara fisik mirip dengannya.
Keunikan inilah yang membuat tapir dianggap sebagai "fosil hidup", karena mereka sudah ada sejak zaman purba dan sedikit mengalami perubahan dalam evolusinya.
Namun, sayangnya, keberadaan tapir kini semakin terancam. Mereka masuk dalam kategori "endangered" atau terancam punah menurut International Union for Conservation of Nature (IUCN).
Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kerusakan habitat alami mereka akibat deforestasi, perburuan liar, dan berkurangnya kawasan hutan tempat mereka tinggal.
Ancaman Kepunahan Tapir
Tapir Sumatera termasuk dalam spesies yang sangat dilindungi karena populasinya yang terus menurun.
Hewan ini hanya dapat ditemukan di beberapa wilayah hutan di Sumatera, dan mereka sangat rentan terhadap perubahan lingkungan.
Deforestasi yang terus berlangsung, pembukaan lahan untuk perkebunan, serta aktivitas perburuan ilegal telah mempersempit habitat alami mereka.
BACA JUGA:Kemenkes Umumkan Perubahan Waktu Pelaksanaan Seleksi CPNS 2024, Simak Baik-baik
Selain itu, tapir juga sering menjadi korban perburuan liar, meski secara hukum hewan ini dilindungi. Sebagai hewan herbivora yang lebih suka hidup di kawasan hutan yang rimbun, hilangnya habitat alami mereka membuat tapir semakin sulit bertahan hidup.
Banyak tapir yang keluar dari hutan untuk mencari makanan, seperti yang terjadi dalam insiden tapir yang viral di Kepahiang ini.
Hari Tapir Sedunia
Meskipun tapir sering kali kalah populer dibandingkan hewan-hewan lain yang juga dilindungi seperti gajah, badak, harimau, dan orangutan, ada satu hari istimewa yang dikhususkan untuk memperingati keberadaan tapir di dunia.
Hari Tapir Sedunia diperingati setiap tanggal 27 April setiap tahunnya. Hari ini diciptakan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dunia tentang pentingnya melestarikan tapir dan habitat alaminya.