NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Alami keretakan rumah-tangga, pasangan Sherina Munaf dan Baskara Mahendra diisukan lakukan Lavender Marriage, apa dampaknya?
Di era serba globalisasi dan modern seperti saat ini, ada banyak bermunculan mengenai trend tentang pernikahan yang digunakan oleh kaum milenial.
Bahkan tren yang bermunculan seperti saat ini tak jarang dinilai akan merusak generasi bangsa.
BACA JUGA:Waspada Jika 9 Ciri-ciri Ini Muncul, Bisa Jadi Kamu Terkena Sihir Pemisah Rumah Tangga
Seperti isu yang muncul akhir-akhir ini mengenai keretakan rumah tangga penyanyi ternama Sherina Munaf dan Baskara Mahendra yang masih menjadi teka-teki.
Dugaan pernikahan keduanya tengah bermasalah berawal dari Sherina yang telah menghapus foto-foto tentang pernikahan mereka berdua di akun Instagramnya.
Bahkan tak sedikit netizen yang menyebutkan jika pasangan tersebut menjalani lavender marriage alias pernikahan lavender. Meski belum terbukti kebenarannya, topik tersebut ramai dibahas di media sosial hingga menjadi trending topik.
BACA JUGA:15 Pilihan Ide Usaha Sampingan untuk Ibu Rumah Tangga yang Menjanjikan
Lalu, apa itu lavender marriage? Dilansir dari situs Marriage, lavender marriage merupakan ikatan pernikahan antara pria dan wanita yang tidak didasari rasa cinta.
Hal itu karena keduanya memiliki orientasi seksual yang berbeda, di mana salah satu homoseksual atau lesbian, atau bahkan biseksual.
Pernikahan lavender seringkali dijalani dengan tujuan untuk menyembunyikan orientasi seksual yang sebenarnya dari masing-masing pasangan. Dari itu, keduanya bersepakat untuk menjalani lavender marriage karena kebutuhan.
Secara historis, pernikahan lavender disebut menjadi kedok bagi orang-orang yang ingin menutupi mengenai orientasi seksual mereka yang sebenarnya, karena adanya Tekanan dari masyakarat. Istilah lavender sendiri mencerminkan campuran warna yang secara tradisional dikaitkan dengan gender.
BACA JUGA:7 Ide Usaha Cemilan Modal Rp 100 Ribuan Tapi Menguntungkan, Cocok Untuk Sampingan Ibu Rumah Tangga
Dikutip dari idntime.com, konsep lavender marriage dapat ditelusuri kembali menuju ke abad ke-20 silam, terutama sebelum Perang Dunia II, ketika sikap masyarakat terhadap homoseksualitas dan komunitas LGBTQ yang mana membuat seorang homoseksual mustahil untuk bersikap terbuka dan dapat diterima di kalangan masyarakat.
Awalnya, lavender marriage adalah istilah yang ditujukan khusus untuk aktor dan aktris Hollywood yang tidak bisa terbuka tentang orientasi seksual mereka.