Sementara itu, untuk informasi, balap liar merupakan kegiatan beradu cepat kendaraan tanpa menaati peraturan yang dikeluarkan oleh Ikatan Motor Indonesia (IMI), baik sepeda motor maupun mobil. Kegiatan ini dilakukan di jalan raya, bukan di lintasan balap resmi.
Kegiatan ini biasa dilakukan pada tengah malam sampai menjelang pagi saat suasana jalan raya sudah mulai lenggang. Terkadang, ada yang siang hari jika kondisi jalanan sepi.
Polisi seringkali melakukan patroli di lokasi-lokasi yang sering dijadikan arena balap liar. Namun, seringkali para pembalap liar tersebut tidak kehabisan akal untuk mengelabui polisi.
BACA JUGA:Oknum PPPK Puskesmas Nyambi Jadi Pelaku Begal Payudara, Korbannya Honorer Pemkab Seluma
Para pembalap liar ini sering berpindah-pindah lokasi apabila polisi melakukan patroli di lokasi yang dijadikan arena balap. Mereka berpindah ke lokasi lain yang belum diketahui polisi.
Balap liar biasanya diadakan karena kebanyakan dari pembalap liar memiliki gengsi yang tinggi sehingga seringkali melupakan keselamatan dirinya. Sekarang ini balap liar banyak dijumpai pada pelajar SMP dan SMA.
Selain untuk bersenang-senang, beberapa di antara mereka ingin mencari gengsi diantara geng motor yang lain. Bahkan kegiatan tersebut digunakan untuk taruhan atau berjudi. Siapa yang kalah harus membayar sejumlah uang yang telah mereka sepakati.
Di sisi lain, uang yang mereka gunakan untuk taruhan pada umumnya bukanlah uang yang mereka hasilkan sendiri. Namun, kebanyakan itu uang orang tua mereka.
BACA JUGA:Ajukan KUR BNI 2024 Sebelum Berakhir, Plafon Pinjaman Rp 10 Juta - Rp 500 Juta
Tidak jarang terjadi keributan apabila salah satu di antara mereka melanggar kesepakatan. Berikut adalah dampak negatif dari balap liar:
- Mengganggu kelancaran jalan raya
- Mengganggu ketentraman masyarakat sekitar akibat suara knalpot
- Merugikan orang tua dan membuat orang tua khawatir
- Dapat memicu terjadinya tawuran antar geng motor
- Sering terjadinya pelanggaran norma
- Memicu terjadinya taruhan dan perjudian