Tidak diketahui apakah mereka benar-benar mencapai puncak Everest kala itu. Hilangnya dua orang itu menjadi misteri besar di dunia pendakian.
Namun, pada tahun 1999 jasad Mallory ditemukan, tetapi jasad Irvine tidak. Kamera yang kemungkinan mengungkap rekaman mereka di puncak pun tak ditemukan.
BACA JUGA:Sopir Truk Dikeroyok 8 Orang yang Gunakan Mobil Lampu Strobo, Pembuluh Darah Mata Kanan Pecah
Kronologi Ditemukannnya Kaki Diduga Milik Andrew Sandy Irvine
Dilansir AFP dari detik.com, potongan kaki diduga milik Irvine ditemukan oleh tim dari National Geographic Explorer, fotografer, sutradara pemenang Academy Award dan pendaki profesional Jimmy Chin serta pendaki dan pembuat film bernama Erich Roepke dan Mark Fisher.
Mereka menemukan potongan kaki yang terbungkus kaus kaki dan sepatu boot di Gletser Rongbuk tengah, tepatnya di sisi utara Everest.
Nama 'Irvine' tertera pada kaus kaki itu. Potongan kaki itu kini dimiliki oleh Asosiasi Pendaki Gunung Tibet Tiongkok, yang bertanggung jawab atas izin pendakian di sisi utara Everest.
"Setiap ekspedisi ke Everest mengikuti bayang-bayang Irvine dan Mallory," kata Chin.
"Tentu saja kami melakukannya. Dan terkadang dalam hidup, penemuan terbesar terjadi saat Anda bahkan tidak melihatnya. Ini adalah momen yang sangat penting dan emosional bagi kami dan seluruh tim kami di lapangan, dan kami berharap hal ini pada akhirnya dapat membawa ketenangan pikiran bagi kerabatnya dan dunia pendakian pada umumnya," sambungnya.
BACA JUGA:BMKG Warning Fenomena Ledakan Matahari dan Badai Magnet, Bisa Ganggu GPS dan Pilot Drone Indonesia
Penemuan tersebut dilaporkan ke Royal Geographical Society yang bersama-sama mengorganisir ekspedisi Mallory dan Irvine bersama dengan Alpine Club - yang pada saat itu merupakan pendakian Gunung Everest ketiga yang dilakukan Inggris.
Penemuan itu juga dikabarkan kepada keponakan dan penulis biografi Irvine, Julie Summers. Keluarga Irvine secara sukarela membandingkan hasil tes DNA untuk memastikan identitas Irvine.
"Sungguh luar biasa bahwa penemuan ini terjadi pada seratus tahun hilangnya Sandy," kata Summers.
"Saya telah hidup dengan cerita ini sejak saya berusia 7 tahun ketika ayah saya menceritakan kepada kami tentang misteri Paman Sandy di Everest. Kisahnya semakin nyata ketika para pendaki menemukan jenazah George Mallory pada tahun 1999, dan saya bertanya-tanya apakah jenazah Sandy akan ditemukan selanjutnya. Seperempat abad setelah penemuan itu, tampaknya sangat tidak mungkin ditemukan sesuatu yang baru. Ketika Jimmy (Chin) memberitahuku bahwa dia melihat nama A.C. Irvine pada label kaus kaki di dalam sepatu bot, aku mendapati diriku meneteskan air mata. Itu adalah momen yang luar biasa dan mengharukan," jelas Summers.
BACA JUGA:Kronologi Meledaknya Speedboat yang Tewaskan Cagub Malut Benny Laos dan 5 Orang Lainnya
Direktur Royal Geographical Society, Profesor Joe Smith, mengatakan tentang penemuan tersebut.
"Sebagai penyelenggara bersama ekspedisi Everest tahun 1924 (dengan Alpine Club), Lembaga ini sangat menghargai rasa hormat yang ditunjukkan tim Jimmy Chin terhadap jenazah Sandy Irvine dan kepekaan mereka terhadap penemuan tersebut. Anggota keluarga Sandy dan orang lain yang terhubung dengan ekspedisi itu.