Meskipun pelaku tertangkap basah dan sempat dihakimi massa, korban memutuskan untuk tidak melaporkan kejadian ini secara hukum.
Korban memilih menyelesaikan masalah ini melalui musyawarah dan mufakat. Keputusan ini diambil agar kasus tersebut tidak diperpanjang ke ranah hukum formal.
"Pihak korban tidak membuat laporan dan tidak akan memperkarakan peristiwa ini lebih lanjut. Kasus ini diselesaikan secara kekeluargaan melalui musyawarah," jelas Ade.
BACA JUGA:Emak-emak Nekat Curi HP di Mall, Awalnya Bantah Mencuri dan Akhirnya Mewek di Kantor Polisi
Lebih lanjut, pihak pelaku mengakui kesalahannya dan berjanji untuk tidak mengulangi perbuatan serupa di masa depan.
Keluarga pelaku juga turut bertanggung jawab dengan mengganti kerugian yang dialami oleh korban.
"Pihak keluarga pelaku telah mengganti kerugian kepada korban sebagai bentuk pertanggungjawaban," tutup Ade.
Kejadian ini menjadi pengingat bagi para petani untuk selalu waspada terhadap tindakan pencurian, terutama di kawasan pertanian yang sering menjadi sasaran pelaku kejahatan.
BACA JUGA:Titik Lokasi Razia Operasi Zebra Bitung 2024 dan 8 Sasaran Pelanggaran yang Ditindak
Meski kasus ini telah diselesaikan secara kekeluargaan, penting bagi masyarakat untuk tetap waspada dan melaporkan setiap tindakan mencurigakan kepada pihak berwenang.
(Sheila Silvina)