Ketua Umum Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia, (Asaki) Edy Suyanto, menyakini bahwa kehadiran BMAD, kebijakan SNI Wajib dan BMTP akan menarik investasi baru, baik dari domestic maupun luar negeri terutama investor dari China.
Dilanjutkan Asaki, ia juga siap menyambut kehadiran pemain-pemain baru yang akan menanamkan modalnya di Indonesia dan menciptakan lapangan kerja baru.
“Mari kita bersaing secara fair, kita adu efisiensi dan inovasi. Saya yakin kita pemain lokal tidak akan kalah bersaing,” tegasnya.
BACA JUGA:Cara Cek Resi Tilang di Kantor Pos, Lacak Status dan Perjalanan Dokumen Tilang
Menurut Edy, kesempatan untuk ekspansi terbuka lebar dimana tingkat konsumsi keramik per kapita Indonesia masih dibawah rata-rata konsumsi keramik dunia per kapita yang berada di level 2,5 m2/kapita dan rata-rata konsumsi keramik per kapita di Malaysia dan Thailand sudah di atas 3 m2/kapita.
“Bahkan, Vietnam dan China sudah di atas 5 m2/kapita,” tutup Edy.
Itulah mengenai jurus jitu yang disahkan Sri Mulyani dalam menghadapi impor keramik China.
(Nutri Septiana)