BACA JUGA:Dilarang Merokok Saat di Pesawat Tapi Disediakan Asbak di Toilet, Ternyata Ini Alasannya
2. CN235-220 MPA
CN235-220 MPA juga merupakan pesawat yang digunakan oleh TNI AL yang ditugaskan untuk menjaga laut Indonesia. Pesawat ini dapat terbang selama 11 jam ini dapat mengangkut 49 tentara atau 34 pasukan terjun payung.
Pada bagian mesin, pesawat ini ditenagai dengan turboprop General Electric CT7-9C with 1,750 SHP each (1,870 SHP with APR) dengan empat bilah baling-baling Hamilton Standard HS 14 RF-21.
Canggihnya, pesawat ini telah dibekali beberapa fitur canggih seperti Tactical Console (TACCO) 360° Search Radar yang mampu mendeteksi target kecil hingga 200 NM (Nautical Mile).
Berkat semua itu, pesawat ini sangat diandalkan untuk melakukan berbagai misi, seperti misi kemanusiaan, search and rescue (SAR), dan lainnya.
BACA JUGA:5 Alasan Penumpang Pesawat Dilarang ke Toilet Saat Take Off dan Mendarat, Bisa Terjebak dalam Toilet
3. N219 Nurtanio
N219 Nurtanio adalah salah satu pesawat buatan Indonesia yang dibekali dengan teknologi canggih pada sistem avionik.
Berkat teknologi tersebut, pesawat ini dapat diandalkan untuk berbagai misi, seperti transportasi pasukan, evakuasi medis, transportasi kargo, dan masih banyak lainnya.
Pesawat yang laris dibeli oleh Kementerian Pertahanan untuk TNI AD ini, diketahui menggunakan mesin ganda dengan 19 kursi yang dinilai baik untuk memenuhi kebutuhan operasi militer.
BACA JUGA:Penumpang Pesawat Dilarang Tutup Tirai Jendela Ketika Take Off dan Landing, Ternyata Ini Alasannya
4. KF-21/IF-X Boramae
KF-21/IF-X Boramae adalah pesawat tempur buatan Korea Selatan yang dibangun bersama Indonesia.
Dalam proyek ini, pihak Korea Selatan berkontribusi 60 persen dalam hal pembiayaan dana program. Indonesia berkontribusi sebesar 20 persen, sedangkan sisanya ditanggung oleh pihak swasta.
Pesawat tempur ini dirancang dengan kursi tunggal dan bermesin ganda yang kemampuan ditargetkan lebih “siluman” dari Dassault Rafale dan Eurofighter Typhoon.
Untuk memenuhi target itu, pesawat ini dibekali dengan sistem avionik yang lebih baik, radar active electronically scanned array (AESA), dan alat peperangan elektronik yang lebih efektif.
Tapi sayang, status Indonesia dalam pembuatan pesawat ini tidak jelas karena adanya masalah terkait hak kekayaan intelektual, sistem perjanjian, dan hak pemasaran.
5. NC212 Family
NC212 Family adalah pesawat yang dirancang untuk kebutuhan sipil maupun militer.
Menggunakan mesin tipe turboprop Honeywell TPE-331-12JR-701C dengan empat bilah baling-baling Dowty Rotol type, constant speed propeller R334/4-82-F/13, pesawat ini bisa terbang selama 6-8 jam dengan membawa angkutan hingga 2.060 kg.
Sesuai dengan peruntukannya, pesawat ini di desain dengan performa tangguh yang dapat diandalkan untuk melakukan penerbangan misi khusus.
BACA JUGA:Saus, Selai dan Krim Tidak Boleh Masuk ke Dalam Pesawat, Ternyata Begini Alasannya
6. CN235 Family
CN235 Family adalah pesawat multifungsi yang dikembangkan oleh CASA dari Spanyol dan Indonesia PT Dirgantara Indonesia.
Pesawat ini memiliki tiga versi yang disesuaikan untuk kebutuhan, operasi militer, penumpang, dan kargo.
Pesawat ini juga dirancang khusus dengan kemampuan Short Take-Off and Landing (STOL) di landasan udara kasa sepanjang 800 meter.
Seri yang dibuat oleh Dirgantara Indonesia adalah CN-235, N-245, yang dirancang khusus untuk sipil dan militer, yang dapat mengangkut hingga 60 penumpang.
Dikutip dari beberapa sumber, saat ini mengoperasikan delapan unit CN235 yang bertugas di TNI AU dan lima CN-235 di TNI AL.
BACA JUGA:Ini Alasan Buah Kelapa Dilarang Dibawa ke Dalam Pesawat, Bisa Sebabkan Kebakaran