7. Ibu Hamil Diskusikan dengan Dokter
Ibu hamil yang mengidap HIV harus berbicara dengan dokter mengenai risiko terhadap janin mereka. Mereka harus mendiskusikan metode untuk mencegah bayi mereka terinfeksi, seperti minum obat antiretroviral selama kehamilan.
8. Lakukan Profilaksis Pasca Pajanan (PEP)
Lakukan post-exposure prophylaxis (PEP) atau profilaksis pasca pajanan.
Jika kamu pernah terpajan HIV. Jika kamu merasa telah terpapar melalui seks, jarum suntik, atau di tempat kerja, segera hubungi dokter atau pergi ke unit gawat darurat.
PEP adalah bentuk perawatan untuk mencegah HIV, yang biasanya dilakukan setelah terjadi tindakan-tindakan yang berisiko menyebabkan HIV.
Lakukanlah PEP sesegera mungkin dalam 72 jam pertama, karena prosedur ini dapat mengurangi risiko terinfeksi HIV. Dalam perawatan PEP, seseorang nanti akan diberikan obat-obatan yang perlu dikonsumsi kira-kira selama 28 hari.
Bagi kamu yang mau tahu lebih jauh mengenai PEP, kamu bisa bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Tidak perlu keluar rumah, kamu bisa menghubungi dokter ahli kapan saja dan di mana saja. Praktis, kan?
BACA JUGA:Waspada, Ini Dampak Siklon Tropis Trami Bagi Indonesia
9. Jujur pada Pasangan
Cara mencegah penularan HIV bisa dilakukan dengan memberi tahu atau jujur pada pasangan bila mengidap HIV. Bagi seseorang yang mungkin memiliki beberapa pasangan seksual, penting untuk memberi tahu mereka mengenai kondisi tersebut. Mintalah mereka untuk melakukan tes HIV.
Beri tahu pasangan seksual jika kamu mengidap HIV. Penting untuk memberi tahu semua pasangan seksual saat ini dan sebelumnya bahwa kamu positif HIV. Mereka perlu diuji.
BACA JUGA:Tak Terima Diklakson Karena Melawan Arus Lalin, Emak-emak di Lubuklinggau Aniaya Siswi SMP
Nah, itulah beberapa cara untuk mencegah penularan HIV. Yuk, terapkan langkah preventif di atas demi terlindung dari penyakit HIV atau AIDS.
(Nutri Septiana)