BACA JUGA:Ketentuan SKB CPNS 2024, Pahami Perbedaan SKB CAT dan Non-CAT
4. Memaksakan Diri dengan Tema yang Sempurna
Sebagian mahasiswa ingin menghasilkan karya yang ‘sempurna’ atau unik dalam skripsinya.
Ambisi ini sering kali membuat mereka memilih tema yang sulit, bahkan di luar kemampuan dan kapasitas mereka. Alhasil, mereka menemui banyak hambatan di tengah jalan.
Mengambil topik yang terlalu rumit memang terlihat menarik, tetapi jika tidak didukung dengan kemampuan yang memadai, maka hal ini justru bisa menjadi penghambat.
Pilihlah tema yang sesuai dengan kapasitas pribadi dan sumber daya yang dimiliki agar pengerjaan skripsi lebih lancar.
BACA JUGA:Polemik Rumah Makan Padang di Cirebon, Penjual Bukan Orang Minang
5. Merasa Sulit dan Mudah Putus Asa
Sering kali perasaan sulit muncul di awal pengerjaan skripsi. Banyak mahasiswa yang merasa sudah terlalu sulit bahkan sebelum mencoba, sehingga kehilangan semangat di tengah jalan.
Padahal, perasaan sulit sebenarnya bisa diatasi jika kita berusaha lebih keras dan mencoba memahami inti permasalahan.
Sebelum berputus asa, cobalah untuk menyelesaikan satu tahap kecil terlebih dahulu. Ketika sudah terbiasa dan mendapatkan ritme, pengerjaan skripsi akan terasa lebih mudah.
BACA JUGA:Rincian Tes Kesehatan dalam SKB Non CAT CPNS 2024, Bisa Gugurkan Peserta Seleksi
6. Menunda-nunda Pengerjaan
Sikap menunda-nunda atau ‘procrastination’ adalah musuh utama dalam menyusun skripsi. Banyak mahasiswa yang merasa waktu pengerjaan skripsi masih panjang sehingga tidak segera memulai.
Akibatnya, mereka menunda pekerjaan hingga tenggat waktu semakin dekat, yang akhirnya menyebabkan pekerjaan terburu-buru dan hasilnya kurang maksimal.
Skripsi bukanlah tugas yang bisa diselesaikan dalam waktu singkat. Rencanakan waktu pengerjaan dengan baik dan buat jadwal yang teratur agar pekerjaan berjalan lancar.