Sebelum kasus ini mencuat ke publik, salah satu korban telah berbagi pengalamannya melalui akun anonim di media sosial, @unsrifess.
Dalam unggahannya, korban menceritakan bagaimana pelaku melakukan pelecehan seksual baik secara verbal maupun nonverbal di sekretariat organisasi mahasiswa, yang merupakan bagian dari BEM Unsri.
Pengalaman korban ini menunjukkan bahwa tindakan pelecehan bukanlah kejadian yang terisolasi.
"Hal tidak senonoh ini tidak hanya terjadi padaku, tapi banyak anggota lainnya yang menjadi korban hingga kami merasa risih dengan ormawa ini," ungkapnya, menyoroti betapa mendesaknya isu ini.
BACA JUGA:Penyebab Cuaca Panas di Bengkulu, Begini Penjelasan BMKG
Dalam konteks ini, penting bagi semua pihak untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi mahasiswa di semua lembaga pendidikan, khususnya di perguruan tinggi negeri.
Kesadaran akan pentingnya perlindungan terhadap korban pelecehan seksual harus terus ditingkatkan.
Semua pihak baik kampus, lembaga pemerintah, maupun masyarakat harus bersatu untuk mencegah terulangnya kasus serupa di masa depan.
Kasus pelecehan ini, jika tidak ditangani dengan cepat dan efektif, dapat menimbulkan stigma negatif yang lebih besar bagi Universitas Sriwijaya dan dunia pendidikan Indonesia secara umum.
Banyak orang berharap bahwa penyelidikan ini tidak hanya memberikan keadilan bagi korban, tetapi juga mendorong perubahan positif di lingkungan kampus.
BACA JUGA:Ratusan Petugas Kebersihan Geruduk DLH Seluma, Ada Apa?
Dengan adanya perhatian yang lebih besar terhadap masalah ini, diharapkan akan ada perubahan kebijakan dan langkah preventif yang lebih baik dalam menangani masalah pelecehan seksual di kampus.
Perlunya penanganan serius terhadap kasus pelecehan seksual di dunia pendidikan sangat penting. Mahasiswa berhak mendapatkan lingkungan yang aman untuk belajar dan berkembang.
Institusi pendidikan harus mengambil langkah tegas dalam mengatasi segala bentuk kekerasan dan pelecehan, serta memastikan bahwa setiap korban mendapatkan perlindungan dan dukungan yang mereka butuhkan.
Dengan begitu, diharapkan kejadian serupa tidak akan terjadi lagi di masa depan, menciptakan lingkungan kampus yang lebih baik bagi semua mahasiswa.
Demikianlah informasi tentang mahasiswi UNSRI jadi korban pelecehan oleh oknum BEM.
Tianzi Agustin