Kontroversi Anggur Muscat Dibayang-bayang Residu Pestisida, BPOM Bilang Begini

Selasa 05-11-2024,16:22 WIB
Reporter : Sheila Silvina
Editor : Septi Widiyarti

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Kontroversi anggur muscat dibayang-bayang residu pestisida, BPOM bilang begini.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengumumkan hasil uji sampling terhadap anggur muscat yang beredar di Indonesia, menyatakan buah ini aman dikonsumsi dan bebas dari residu pestisida Chlorpyrifos di atas ambang batas normal.

BACA JUGA:Fenomena Dua Hujan Meteor November 2024, Kapan Puncaknya?

Pernyataan ini disampaikan BPOM pada konferensi pers yang diadakan pada Senin, 4 November 2024.

"Dengan hasil ini, anggur muscat yang beredar di Indonesia dinyatakan bebas dari senyawa berbahaya, menepis dugaan yang sempat beredar di Thailand," kata Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief dalam konferensi tersebut.

BACA JUGA:Cara Maksimalkan Performa Galaxy Tab S10, Konten Kreator dan Gamers Perlu Coba

Pengujian terhadap anggur muscat ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari temuan bahan kimia berbahaya di anggur muscat yang dilaporkan oleh otoritas pangan Thailand, Malaysia, dan Singapura.

Penemuan ini sempat menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat Indonesia terkait keamanan buah anggur yang beredar di pasaran.

BACA JUGA:Indeks Bisnis UMKM BRI Triwulan III 2024: Ekspansi Bisnis UMKM Melambat, Perlu Penguatan Daya Beli

Proses dan Hasil Uji BPOM

Menurut keterangan resmi yang diterima Kompas.com, uji sampel terhadap anggur muscat di Indonesia dilakukan dengan cara mengambil sampel secara acak di berbagai wilayah yang menjadi entry point atau titik masuk penjualan buah tersebut.

Wilayah yang dijadikan tempat pengambilan sampel meliputi Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Bandar Lampung, Makassar, Pontianak, dan Medan. Sampel-sampel tersebut kemudian dibawa ke laboratorium Pusat Pengembangan Pengujian Obat dan Makanan Nasional (PPPOMN) BPOM untuk diuji secara intensif.

Dalam uji tersebut, BPOM bekerja sama dengan Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Badan Karantina Indonesia (Barantin).

BACA JUGA:Cabup Indramayu Nina Agustina Cekcok dengan Warga, Merasa Dihadang Pendukung Lucky Hakim

Sebanyak 350 sampel anggur muscat diuji menggunakan parameter residu pestisida Chlorpyrifos. Metode yang digunakan adalah Gas Chromatography Tandem Mass Spectrometry (GC-MS/MS), dengan sensitivitas batas deteksi pada 0.02 ug/kg dan batas kuantifikasi pada 0.07 ug/kg.

Hasil uji menunjukkan bahwa 90 persen dari sampel tidak mengandung pestisida, sedangkan 10 persen sisanya mengandung residu pestisida namun masih di bawah ambang batas maksimum yang telah ditetapkan.

Kategori :