Ia merasa bahwa tindakan pembeli tersebut sudah melewati batas dan merupakan bentuk penganiayaan.
“Terpaksa pak saya laporkan ke sini. Karena saya tidak terima dan berharap dia dipanggil atas laporan saya,” ungkap Ariska.
Ariska menambahkan bahwa selain menderita luka fisik, ia juga merasa tersinggung dan terhina oleh kata-kata yang dilontarkan oleh pelaku.
“Dia menyebut saya gadis tua di depan banyak orang. Itu sangat menyakitkan,” tambah Ariska dengan nada sedih.
BACA JUGA:BRI dan HIPMI Jalin Sinergi Strategis untuk Dorong Pengusaha Muda Naik Kelas
Respon Polisi Terhadap Laporan
Menanggapi laporan tersebut, Kepala Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Palembang, AKP Heri, membenarkan bahwa pihaknya telah menerima laporan dari Ariska.
Berdasarkan laporan tersebut, pembeli yang terlibat dalam insiden ini dapat dijerat dengan Pasal 352 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang penganiayaan.
“Sudah kami terima laporan dari korban beserta bukti CCTV dari kedai tersebut. Laporannya akan segera kami serahkan ke Satreskrim Polrestabes Palembang untuk ditindaklanjuti lebih lanjut,” ujar AKP Heri dalam pernyataannya.
BACA JUGA:Nasib Malang, Lagi Antar Paket Pelanggan, Motor Kurir dan Sekarung Paket Digondol Maling
Reaksi Netizen Terhadap Video Viral
Video insiden ini dengan cepat beredar luas di media sosial dan memicu beragam reaksi dari netizen.
Banyak yang menyayangkan tindakan kasar yang dilakukan oleh pembeli terhadap pegawai restoran yang masih muda dan sedang menjalankan tugasnya.
Beberapa netizen juga merasa prihatin dengan kata-kata hinaan yang dilontarkan kepada Ariska, yang dinilai sangat merendahkan martabatnya sebagai seorang perempuan.
“Sangat tidak pantas seorang pelanggan memperlakukan pegawai dengan cara seperti itu, apalagi sampai melakukan kekerasan fisik,” tulis seorang netizen dalam kolom komentar.
BACA JUGA:Buruan Daftar, PT Pos Indonesia Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA/SMK
Ada pula yang berharap agar pelaku segera mendapat hukuman yang setimpal atas perbuatannya.
Namun, ada juga netizen yang berpendapat bahwa hal ini bisa menjadi pelajaran bagi para pegawai di layanan publik untuk tetap tenang dan profesional dalam menghadapi pelanggan, meskipun dalam situasi yang sulit.