Gen Z menilai sektor pertanian penuh risiko karena beberapa faktor tantangan seperti, kebutuhan modal besar, ketidakpastian hasil panen, dan minimnya pengetahuan teknologi pertanian modern.
Mereka juga merasa sektor ini tidak menjanjikan secara finansial dan lebih memilih karir di bidang lain yang dianggap lebih stabil dan menguntungkan.
4. Kurangnya Dukungan Sosial dan Ekonomi
Ketiadaan dukungan yang memadai dalam bentuk kebijakan, akses permodalan, serta pelatihan yang mendukung inovasi pertanian juga menjadi salah satu alasan anak muda enggan terjun ke pertanian.
Mereka melihat sedikit peluang untuk berkembang dalam sektor ini tanpa dukungan yang memadai.
BACA JUGA:Pendaftaran PPPK 2024 Tahap 2 Dibuka Sebentar Lagi, Ini Jadwal Lengkapnya
Upaya Menarik Minat Anak Muda untuk Bertani
Beberapa langkah dapat diambil untuk menarik minat generasi muda dalam sektor pertanian, di antaranya:
1. Pengembangan Teknologi dan Digitalisasi Pertanian
Mengintegrasikan teknologi seperti Internet of Things (IoT), pertanian presisi, serta penggunaan drone dan sensor di bidang pertanian dapat membuat sektor ini lebih menarik bagi generasi muda.
Inovasi digital yang mempercepat proses produksi dan meningkatkan hasil panen bisa menjadi daya tarik tersendiri.
2. Edukasi dan Pelatihan Pertanian Modern
Pemerintah dan institusi pendidikan, harus lebih fokus pada pengembangan program pelatihan dan pendidikan pertanian modern.
Melalui pelatihan yang komprehensif, anak muda dapat belajar cara memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi di lahan pertanian.
BACA JUGA:5 Keuntungan dan 6 Fasilitas Tabungan Simpedes BRI
3. Mengubah Citra Pertanian
Penting untuk mengubah pandangan anak muda terhadap pertanian. Dengan menunjukkan bahwa pertanian adalah sektor yang tidak hanya menghasilkan pangan, tetapi juga berpotensi mendatangkan keuntungan finansial dan memanfaatkan teknologi, citra pertanian dapat berubah menjadi lebih modern dan relevan dengan kehidupan masa kini.