NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Jalan ke rumah ditutup tetangga, keluarga ini rela bangun jembatan Rp 250 juta sepanjang 22 meter di bantaran sungai.
Kisah sebuah keluarga ini mendadak viral di media sosial. Hal itu lantaran mereka rela membangun jembatan senilai Rp 250 juta setelah jalan menuju rumahnya ditutup oleh tetangga yang merupakan pemilik tanah.
BACA JUGA:Asyik! Kini WhatsApp Bisa Transkrip Pesan Suara, Begini Cara Menggunakannya
Peristiwa ini terjadi di Kelurahan Demaan, Jepara, dan memunculkan beragam tanggapan dari masyarakat.
Keluarga Sunardi, yang tinggal di bantaran Sungai Kanal, terpaksa mengambil langkah ini karena tidak memiliki pilihan lain untuk keluar-masuk rumah mereka.
Jalan selebar satu meter yang selama ini digunakan sebagai akses, ditutup oleh tetangga berinisial SP. Alasan penutupan itu adalah ketidaknyamanan pemilik tanah, yang berencana menutup lahan dengan tembok.
BACA JUGA:Samsung Galaxy S24 Ultra, Smartphone Premium dengan Spesifikasi Tangguh
Pengorbanan Membangun Jembatan
Jembatan yang dibangun oleh keluarga Sunardi memiliki panjang 22 meter dan lebar 1,5 meter. Berstruktur besi berwarna hitam, jembatan ini memakan biaya hingga Rp 250 juta.
Dana sebesar itu berasal dari kontribusi keluarga besar Sunardi yang sebagian besar telah mapan secara finansial.
Menurut penjelasan Bhabinkamtibmas Kelurahan Demaan, Polsek Jepara, Bripka Suyoko, keluarga Sunardi sebelumnya diberi keleluasaan menggunakan jalan tersebut selama 27 tahun.
Namun, sejak Agustus 2024, SP memutuskan menutup jalannya dan memberikan waktu dua tahun bagi keluarga Sunardi untuk mencari alternatif akses.
Karena merasa tidak nyaman menggunakan jalan itu lagi, keluarga Sunardi memutuskan membangun jembatan.
Proyek ini mulai digarap pada 23 Agustus 2024 melalui perusahaan jasa konstruksi, setelah terlebih dahulu mengajukan izin ke BBWS Pemali-Juana.
BACA JUGA:Kementerian BUMN Dukung Pelindungan Pekerja Migran Indonesia
Mengatasi Konflik dengan Cara Bijak
Bripka Suyoko menyebutkan bahwa pihaknya sudah beberapa kali mencoba memediasi kedua belah pihak.
Namun, baik keluarga Sunardi maupun SP sama-sama bersikukuh pada prinsip masing-masing.