7. Kebakaran atau asap
Jika ada bau terbakar atau asap dari area mesin, ini bisa menjadi indikasi v-belt yang terlalu panas atau rusak.
8. Kerusakan pada pulley
Kerusakan pada pulley (roda) yang disebabkan oleh v-belt yang tidak berfungsi dengan baik.
BACA JUGA:Ciri-ciri Kampas Rem Mobil Mau Habis, Segera Ganti
Cara Merawat V Belt Motor Motor Matic
Tanda v-belt rusak dapat dipantau oleh pemilik motor secara berkala. Namun, di sisi lain, pengendara perlu memperhatikan beberapa hal untuk menghindari risiko v-belt rusak. Berikut beberapa cara merawat v-belt rusak motor matic, yakni:
1. Cek kondisi v-belt secara berkala
Lakukan pemeriksaan secara rutin terhadap v-belt setidaknya setiap 8.000-10.000 km. Pastikan tidak ada retakan, keausan berlebihan, atau tanda-tanda kerusakan lainnya.
2. Bersihkan ruang CVT
Ruang CVT (Continuously Variable Transmission) adalah tempat v-beltmotor matic bekerja. Jika ruang itu kotor, bersihkan agar tidak menyebabkan v-belt rusak.
3. Perhitungkan beban motor
Hindari membebani motor dengan barang atau penumpang melebihi kapasitas maksimal. Sebab, hal itu dapat membuat v-belt rusak dan cepat aus.
BACA JUGA:Selain Enak Dimasak Rendang, Ini Manfaat Jengkol untuk Kesehatan
4. Gunakan v-belt orisinal
Gunakan v-belt dan komponen CVT orisinal atau sesuai standar pabrikan. Komponen yang tidak orisinal sering kali memiliki kualitas yang lebih rendah dan cepat rusak.
5. Jaga Kecepatan Stabil