INTERNASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Viral! seorang pria seret kucing dengan tali, jadi sorotan dunia, imbalan Rp 10 juta.
Kasus kekejaman terhadap hewan kembali menjadi perhatian serius masyarakat internasional. Dalam setahun terakhir, sejumlah insiden penyalahgunaan hewan viral di media sosial, termasuk kasus tragis pembunuhan anjing liar di Terengganu, Malaysia.
BACA JUGA:10 Rekomendasi Sarapan Pagi di Bandung, Enaknya Bikin Nagih
Kasus-kasus ini mencerminkan realitas suram tentang bagaimana hewan sering menjadi korban kekerasan yang tidak manusiawi.
Baru-baru ini, sebuah video memperlihatkan seekor kucing diseret dengan tali yang melilit lehernya oleh seorang pria di sebuah kondominium di Jalan Klang Lama, Malaysia.
Dalam rekaman tersebut, kucing itu tampak berjuang melawan penderitaan yang dialaminya, mengeluarkan suara melolong dan tampak menangis karena kesakitan.
BACA JUGA:Khusus untuk Jomblo! Ini Daftar Aplikasi Kencan Terbaik 2024, Temukan Jodoh hingga Luar Negeri!
Pria yang menyeret kucing itu tampaknya tidak memiliki rasa empati terhadap penderitaan hewan tersebut. Situasi ini memicu kemarahan publik dan desakan agar pelaku segera diidentifikasi dan diadili.
Presiden Asosiasi Hewan Malaysia, Arie Dwi Andika, menyatakan bahwa kasus ini telah dilaporkan oleh banyak orang yang prihatin terhadap nasib kucing malang tersebut.
Imbalan yang Menemukan Pelaku
Untuk mendukung proses hukum, Animal Malaysia menawarkan hadiah sebesar Rp 10.500.000 bagi siapa saja yang bersedia melaporkan kejadian ini kepada pihak berwenang dan menjadi saksi dalam proses hukum hingga pelaku dihukum sesuai undang-undang.
Arie juga mendesak pihak yang merekam video tersebut untuk membantu polisi dalam penyelidikan dengan memberikan informasi yang diperlukan.
"Ini bukan kecelakaan. Kasus ini harus diselidiki secara menyeluruh dan pelaku dihukum sesuai undang-undang," tegas Arie.
BACA JUGA:Bupati Erwin dan Wabup Gustianto Coblos di TPS Berbeda
Bukti dan Penegakan Hukum
Animal Malaysia juga menyerukan kepada pihak berwenang agar menggunakan rekaman CCTV di area kondominium untuk mengidentifikasi pelaku.
Insiden ini melanggar Undang-Undang Kesejahteraan Hewan yang berlaku di Malaysia, yang memberikan sanksi berat terhadap pelaku penyalahgunaan hewan. Arie menegaskan bahwa tidak boleh ada celah bagi pelaku untuk menghindari hukuman.