BACA JUGA:Dihantam El Nino 6 Bulan, Ini Daftar Bahaya Kemarau Kering di Indonesia
Menurut Tarikh al-Fattash, Musa memiliki seorang istri bernama Inari Konte. Jamu (nama klan) Konte-nya dibagikan dengan ibu Sunjata, Sogolon Konte dan musuh bebuyutannya, Sumanguru Konte.
Musa adalah seorang pemuda ketika dia menjadi mansa, mungkin berusia awal dua puluhan.
Mengingat keagungan haji berikutnya, kemungkinan besar Musa menghabiskan sebagian besar masa awal pemerintahannya untuk mempersiapkannya.
Diantara persiapan-persiapan ini kemungkinan adalah penyerbuan untuk menangkap dan memperbudak orang-orang dari negeri-negeri tetangga, karena rombongan Musa mencakup ribuan orang yang diperbudak.
Sejarawan Michael Gomez memperkirakan bahwa Mali mungkin telah menangkap lebih dari 6.000 orang per tahun untuk tujuan ini. Mungkin karena ini, pemerintahan awal Musa dihabiskan dalam konflik militer terus menerus dengan masyarakat non-Muslim tetangga.
Pada tahun 1324, saat berada di Kairo, Musa mengatakan bahwa dia telah menaklukkan 24 kota dan distrik sekitarnya.
Musa adalah seorang Muslim, dan ziarahnya ke Mekah juga dikenal sebagai haji, membuatnya terkenal di seluruh Afrika Utara dan Timur Tengah.