Desa Ie Meulee: Rp 1.159.859.000
Desa Ujoeng Kareung: Rp 651.890.000
Desa Anoe Itam: Rp 654.560.000
Desa Iboih: Rp 796.692.000
Desa Batee Shok: Rp 849.099.000
Desa Paya Seunara: Rp 905.393.000
Desa Paya: Rp 681.221.000
Desa Keunekai: Rp 669.971.000
Desa Beurawang: Rp 600.552.000
Kota Sabang di Aceh memiliki beberapa keunikan, di antaranya:
Tidur siang
Kota Sabang memiliki tradisi tidur siang yang disebut "eh leuho". Tradisi ini berakar dari kebiasaan masyarakat Sabang saat masih menjadi pelabuhan bebas pada tahun 1965–1985.
BACA JUGA:Rincian Dana Desa Kabupaten Parigi Moutong 2025, Mana Desa yang Terima Anggaran Tertinggi?
Saat itu, aktivitas bongkar muat barang dilakukan di malam hari, sehingga masyarakat terbiasa beraktivitas hingga dini hari dan tidur siang.
Pulau seribu benteng
Pulau Weh di Sabang disebut pulau seribu benteng karena memiliki banyak peninggalan sejarah berupa benteng yang dibangun pada masa penjajahan Jepang.
Pusat waktu Indonesia Barat
Garis lintang yang melalui Kota Sabang, yaitu 95 derajat bujur timur, ditetapkan sebagai Garis Waktu Indonesia Barat (WIB).