NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Waspada! ini ciri-ciri rumah yang rawan DBD, begini cara mencegahnya.
Musim hujan memang menjadi salah satu waktu di mana penyakit demam berdarah dengue (DBD) seringkali muncul, bahkan kenyataannya DBD bisa menyerang kapan saja.
BACA JUGA:Waspada DBD, Ini 7 Bahan Alami untuk Ramuan Ampuh Mencegahnya
Penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue ini ditularkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, dua spesies nyamuk yang sangat aktif dalam menyebarkan penyakit ini.
Meski demikian, ada beberapa faktor yang membuat rumah menjadi lebih rawan terhadap penularan DBD. Mengidentifikasi ciri-ciri rumah yang rentan DBD sangat penting untuk mencegah penyebaran penyakit ini di lingkungan rumah Anda.
BACA JUGA:Mengatasi Sarang Laba-laba di Rumah dengan Cara Sederhana, DijaminTidak Muncul Lagi
Ciri-ciri Rumah yang Rawan DBD
Rumah yang rawan DBD biasanya memiliki beberapa ciri yang menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk ini sangat suka bertelur di air yang tergenang, terutama air yang bersih dan tidak bergerak.
Dilansir dari beberapa sumber berikut ini adalah beberapa ciri rumah yang rentan terhadap penularan DBD:
1. Banyak Tempat Penampungan Air
Tempat-tempat yang menampung air, seperti selokan, pot tanaman, tempat minum hewan peliharaan, hingga kolam renang yang tidak terawat, sangat berpotensi menjadi sarang nyamuk. Genangan air di pot bunga, misalnya, bisa menjadi tempat bertelur yang ideal bagi nyamuk. Begitu juga dengan tempat sampah yang tergenang air hujan.
BACA JUGA:Kejurnas Voli U-19 2024, Bengkulu Jaya Melaju ke Final Usai Duel Sengit
2. Ban Bekas yang Dibiarkan Tergeletak
Ban bekas yang dibiarkan di luar rumah, terutama yang mengumpulkan air hujan, merupakan salah satu tempat favorit nyamuk Aedes untuk bertelur. Kondisi ini sangat umum terjadi di banyak rumah, terutama yang tidak memperhatikan kebersihan lingkungan sekitar.
3. Tempat Penampungan Air yang Tidak Ditutup Rapat
Bak penampungan air atau tangki air yang tidak ditutup rapat juga menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk. Air yang terperangkap di dalamnya menjadi tempat yang sangat nyaman untuk telur nyamuk berkembang menjadi larva. Pastikan tempat penampungan air selalu tertutup dengan rapat.
BACA JUGA:Jangan Buru-buru Panggil Damkar, Coba Cara Ini untuk Mengatasi Sarang Tawon di Rumah
4. Sangkar Burung
Kadang-kadang sangkar burung yang tidak bersih juga bisa menjadi sarang bagi nyamuk. Air yang ada di dalam wadah makanan atau tempat minum burung yang tidak segera dibersihkan, bisa menjadi tempat bertelur nyamuk.
5. Lemari Es dan Dispenser yang Tidak Terawat
Lemari es atau dispenser yang bocor dan menimbulkan genangan air di sekitarnya juga bisa jadi tempat bertelur bagi nyamuk. Kondisi ini sering terabaikan, padahal sangat berisiko bagi kesehatan keluarga.
BACA JUGA:Cara Membersihkan Mug Keramik, Ibu-ibu Wajib Coba Dirumah!
6. Gantungan Baju di Dalam Rumah
Kebiasaan menggantung pakaian basah di dalam rumah dapat meningkatkan kelembapan di dalam ruangan, yang disukai oleh nyamuk Aedes aegypti. Jika pakaian basah dibiarkan menggantung dalam waktu lama, ini bisa menjadi tempat yang menarik bagi nyamuk untuk berkembang biak.
BACA JUGA:Cara Melamar Perempuan Bugis, dari Pendekatan hingga Menyerahkan Uang
Faktor Risiko yang Meningkatkan Terkena DBD
Selain lingkungan rumah yang rentan, ada beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena DBD. Beberapa di antaranya adalah:
- Usia Anak-anak dan Lansia
- Wanita Hamil
- Riwayat DBD Sebelumnya
- Penyakit Bawaan.
BACA JUGA:3 Cara Melamar Perempuan dalam Syariat Islam, Tidak Boleh Sembarangan