NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Para petani kelapa sawit Indonesia masih bisa bernafas lega. Alasannya, tahun depan harga kelapa sawit diprediksi masih tinggi. Bahkan bisa saja melampaui harga sekarang.
Namun percuma saja harga kelapa sawit mahal jika buahnya sedikit. Seperti diketahui lebat atau tidaknya buah kelapa sawit tergantung apakah pohonnya memiliki penyakit atau tidak.
Dari berbagai penelitian, setidaknya ada 6 penyakit yang paling banyak ditemui pada tanaman kelapa sawit. Jika penyakit-penyakit ini tidak diantisipasi atau diatasi, praktis buah yang dihasilkan juga sedikit.
BACA JUGA:Harga Sawit Mahal tapi Tanaman Busuk Pangkal, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Lalu apa saja 6 penyakit tersebut dan bagaimana cara mengatasinya? Simak ulasannya berikut ini.
6 Penyakit Tanaman Kelapa Sawit
1. Penyakit Tajuk (Crown disease)
Penyakit tajuk atau penyakit Crown disease adalah penyakit pada tanaman kelapa sawit yang disebabkan oleh gen keturunan tanaman induk.
Penyakit ini merupakan penyakit merupakan penyakit yang berbahaya dan perlu penanganan yang serius.
Jika tidak, sudah dapat dipastikan tanaman kelapa sawit yang berasal dari induk berpenyakit produktifitasnya sangat rendah karena tanaman tidak dapat membentuk buah dengan maksimal.
Gejala penyakit keturunan ini tampak pada tanaman kelapa sawit yang berusia 2 hingga 4 tahun setelah tanam.
Tanaman yang memiliki gen penyakit tajuk dapat diketahui jika terdapat pelepah yang bengkok dan tidak memiliki helai daun.
Gejala lainnya yaitu helai daun mulai pertengahan sampai ujung pelepah kecil-kecil, sobek, atau tidak ada sama sekali.
BACA JUGA:Tahun Depan Harga Sawit Masih Tinggi, Tanam 4 Tanaman Berikut untuk Basmi Hama Kelapa Sawit
2. Anthracnose
Penyakit antraknosa juga dapat menyerang pada tanaman kelapa sawit. Bagian tanaman yang diserang adalah daun dan tulang daun.
Penyakit antraknosa pada tanaman kelapa sawit disebabkan oleh beberapa jenis jamur, yaitu jamur Melanconium sp, Glomerella cingulata, dan Botryodiplodia palmarum.