Jika B35 digantikan dengan B40, harga yang ditetapkan akan tetap sama setelah subsidi dari pemerintah. Hal ini memberikan kepastian bagi masyarakat bahwa transisi ke B40 tidak akan membebani konsumen.
Pertamina menyatakan siap mendistribusikan B40 ke berbagai sektor, baik transportasi maupun industri. Namun, waktu pengisian persediaan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) akan bervariasi tergantung pada sisa stok B35.
BACA JUGA:Ayo Cek! Ini Daftar Harga HP Samsung Terbaru Januari 2025
Distribusi B40 diproyeksikan mencakup seluruh wilayah Indonesia, memastikan ketersediaan yang merata dan akses yang mudah bagi masyarakat.
Dukungan Kebijakan dan Infrastruktur
Implementasi program B40 didukung oleh Keputusan Menteri ESDM No. 341.K/EK.01/MEM.E/2024 tentang Pemanfaatan Bahan Bakar Nabati Jenis Biodiesel.
Kebijakan ini mencakup pembiayaan oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit sebesar 40 persen.
BACA JUGA:Ini Kriteria Utang Bank yang Bakal Dihapus Pemerintah, Nilai Pokok Utang Macet Maksimal Rp 500 Juta
Selain itu, penyaluran B40 akan melibatkan 24 badan usaha bahan bakar nabati (BU BBN) dan 28 badan usaha bahan bakar minyak (BU BBM).
Untuk memastikan kelancaran distribusi, pemerintah juga memperketat pengawasan terhadap penyediaan dan penggunaan biodiesel.
Langkah ini dilakukan untuk mencegah adanya penyimpangan serta memastikan bahwa kebijakan ini berjalan sesuai dengan rencana.
Dampak Positif Bagi Indonesia
Kehadiran BBM biodiesel B40 tidak hanya menjadi langkah maju dalam sektor energi, tetapi juga memberikan manfaat luas bagi masyarakat dan lingkungan.
BACA JUGA:Daftar Harga Xiomi 2025, Smartphone Canggih dengan Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Dengan penggunaan B40, Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada impor BBM fosil, meningkatkan ketahanan energi, serta mendorong kemandirian ekonomi.
Dari sisi lingkungan, pengurangan emisi karbon yang signifikan membuat Indonesia semakin mendekati target pengurangan emisi yang menjadi bagian dari komitmen Paris Agreement.