BENGKULU, RBTVCAMKOHA.COM - Berbekal keterangan saksi-saksi di lokasi kejadian, Tim Opsnal Macan Ratu dipimpin Ipda. Beni Candra, akhirnya berhasil mengungkap kasus tindak pidana pencurian dengan kekerasan lewat modus kenal dan bertemu melalui aplikasi Michat.
Dalam kejadian tersebut, anggota Macan Ratu Polsek Ratu Agung berhasil mengamankan 4 orang yakni berinisial EA yang menendang korban dan mengikat korban dengan tirek, AD yang memegang senjata tajam dan menodongkan kepada korban, RF yang memukul dan menendang korban dan RA yang menghancurkan sepeda motor korban.
BACA JUGA:Tahun ini, Pemkab Kepahiang Punya Perda Lingkungan Hidup, Apa saja Isinya?
Dijelaskan Kapolsek Ratu Agung, Iptu. M akhyar Anugerah melalui Kanit Reskrim Ipda. Beni Candra, kejadian berawal saat korban bernama Garbang Halimlilana warga Kabupaten Kaur menemai temannya yang sebelumnya sudah berjanjian dengan seseorang lewat aplikasi Michat pada tanggal 31 Desember lalu.
Dalam perjanjian tersebut teman korban sepakat bertemu di sebuah kosan berada di Jalan. S. Parman Kota Bengkulu atau tepatnya di belakang Pizza Hut. Sesampainya di kosan tersebut, teman korban dan wanita kencan tersebut sepakat transaksi Rp 250 ribu dan uang keamanan sebesar Rp 100 ribu.
BACA JUGA:Sri Mulyani Tetapkan Gaji Satpam Tahun 2025, Ini Jumlahnya per Provinsi
Tidak lama berselang, tiba-tiba datanglah pelaku yang mengaku petugas keamanan yang langsung melakukan pemukulan ke arah korban hingga mengenai pipi dan kepala.
Saat korban dalam keadaan pusing itulah, lantas pelaku langsung menggasak dompet korban yang berisi surat penting serta uang tunai Rp 900 ribu.
Usai mendapatkan barang korban, pelaku kemudian mengeluarkan senjata tajam hingga membuat korban ketakutan dan langsung kabur menggunakan sepeda motor bersama temannya.
Atas kejadian itulah, korban kemudian melaporkan kasus dugaan pencurian dengan kekerasan ke polisi.
BACA JUGA:Soal Gaji, Ini Info Penting untuk 1.411 PTT Pemkot Bengkulu yang Lulus PPPK
"Keempat orang pelaku benar sudah kita amankan di beberapa lokasi yang ada di Kota Bengkulu. Kita masih mendalami motif pelaku, termasuk apakah ada TKP lain atau tidak," kata Kanit Reskrim, Ipda. Beni Candra.
Rendra Aditya