Pesan Kiamat dari Kurma Baisan, Pohon Ghorgod, Mata Air Zughar dan Danau Tiberias

Kamis 25-05-2023,16:55 WIB
Reporter : Tim liputan

Para sahabat menjawab “benar” kemudian Beliau melanjutkan “seseungguhnya apa yang disampaikan oleh Tamim membuatku kagum karena sesuai dengan yang pernah aku sampaikan kepada kalian tentang Dajjal, Madinah, dan Makkah. 

Dia berada di laut Syam atau laut Yaman; Bukan, tetapi dia ada di timur menyebutnya sebanyak 3x. Beliau pun memberi insyarat dengan tangannya ke arah timur. Fatimah melanjutkan, “maka aku pun menghafalnya dari Rasulullah SAW”.

BACA JUGA:Dialog Sayyidina Umar bin Khattab dengan Malaikat Munkar dan Nakir

Keluarnya Dajjal Dalam hadis kisah Tamim Ad-Dari tersebut adalah keluarnya Dajjal ditandai dengan keringnya danau Tiberias, keringnya mata air Zughar, dan pohon kurma Baisan tidak lagi berbuah. Selanjutnya, bagaimana kondisi secara fisik ketiga tanda tersebut pada saat ini? Mari kita tengok satu per satu. Mata air Zughar menurut Syaikh Dr Ali Goma sudah mulai surut. Ia terletak di sebuah desa di dekat Laut Mati di Jordania. 

Mata Air Zughar sendiri masih menyambung dengan Danau Tiberias, terletak di sebelah selatan danau tersebut, masuk ke dalam wilayah Suriah. Mata air ini menjadi tumpuan utama bagi penduduk Suriah dan Palestina dalam mengairi perkebunan mereka. 

Keringnya Danau Tiberias pasti akan diiringi oleh keringnya Zughar. Atau bisa jadi sebaliknya, Zughar yang lebih dahulu kering lalu disusul dengan keringnya Danau Tiberias.

Lalu, bagaimana kondisi kebun kurma di Baisan? Baisan berada di Palestina di Al-Ghaur utara berdekatan dengan sungai Jalut. Israel sering menjadikan Baisan sebagai target sasaran serangan, sehingga menyebabkan hancurnya banyak perkebunan kurma di Baisan. 

Dahulu Baisan adalah sebuah wilayah yang subur dengan tanaman kurma yang sangat banyak dan berbuah cukup lebat. Kini, kebun itu memang masih ada dan pohon kurma masih berbuah, namun mengalami penurunan produksi. 

Kondisi ini terjadi karena serangan hama kumbang batang kurma di kawasan perkebunan itu pada tahun 2015. Sebagian pohon kurma mati sedangkan sebagian lainnya terganggu pertumbuhannya sehingga buah yang dihasilkan sangat sedikit. 

Menurut penjelasan dari ICA Israel (Jewish Colonization Association), kebun kurma di Baisan diserang hama RPW (Red Palm Wheel). RPW adalah sejenis hama kumbang sagu, penularanya dengan terbang dari satu dahan ke dahan lain. 

BACA JUGA:Posisi Tidur yang Baik, Kepala Sampai Kaki Sejajar dengan Jalan Depan Rumah, Ini Penjelasannya

Hama ini sulit dideteksi karena menyerang bagian dalam tanaman, akhirnya pohon kurma akan tumbang dan mati. Kondisi tersebut tentu menyebabkan kurma sudah tidak mudah lagi ditemukan di Baisan. 

Baisan saat ini dalam kekuasaan Israel dan lebih banyak difungsikan sebagai tempat pariwisata, yang secara otomatis menyebabkan sektor wisata lebih diutamakan daripada sektor pertanian dengan tanaman kurmanya.

Kemarau 3 Tahun Di dalam hadis lain juga dikatakan bahwa Dajjal akan keluar dari sarangnya yang ditandai dengan terjadinya kemarau dan kekeringan dalam tempo 3 tahun. 

Pada 2018 lalu jagad media sosial juga dihebohkan dengan menyusutnya danau tiberias hingga tampak pulau kecil di tengah-tengah danau. Mantan mufti agung Mesir, Syekh Ali Jum’ah meyakinkan bahwa mengeringnya Danau Tiberias adalah bagian dari tanda-tanda kiamat, hanya saja bahwa kapan kiamat sendiri itu terjadi tidak bisa dipastikan begitu saja hanya dengan menyusutnya Danau Tiberias. 

Danau Tiberias adalah sumber utama pemasok kebutuhan air bersih Israel. Selain itu juga merupakan lokasi penting bagi pemeluk Agama Samawi. Orang-orang Yahudi membangun permukiman mereka di tepi danau, juga resort, dan penginapan-penginapan bagi petinggi militer Israel, karena posisinya memang berdekatan dengan perbatasan Palestina dan Suriah. 

Kategori :