Abu Nawas tidak menjawab. Ia hanya mengangguk. Tapi dalam hati Abu Nawas berkata, “Mana mungkin aku menjual burung yang tidak berharga ini kepada baginda,”
Akhirnya, keesokan paginya Abu Nawas datang ke istana. Dia datang dengan membawa burung nuri yang diinginkan Baginda.
Abu Nawas tidak ingin menjualnya, dia ingin memberikan cuma-cuma kepada Baginda tapi di pintu gerbang istana dua orang pengawal menahanya.
Mereka berdua adalah kepercayaan menteri istana yang dengki kepada Abu Nawas. “Ada keperluan apa kamu datang kemari?,” tanya pengawal.
Abu Nawas menjawab, “Tempo hari Paduka Raja datang ke rumah saya dan menyukai burung saya. Oleh sebab itu saya ingin memberikan burung ini kepada Paduka Raja,”
Salah seorang pengawal berkata, “Tinggalkan saja burung jelek itu di sini, biar aku yang menyerahkannya kepada Paduka Raja,”
BACA JUGA:Terbaru, Pembiayaan KUR BRI Plafon Rp100 Juta Bunga 0,5 Persen Tanpa Jaminan, Cek Syaratnya
Abu Nawas pun menurut. Dalam situasi seperti ini ia tidak mungkin melawan, tapi suatu saat mereka pasti akan mendapatkan balasannya.