Pagi-pagi sekali Abu Nawas sudah tiba di istana. Dia membawa burung pipit. Di depan gerbang, lagi-lagi Abu Nawas dicegat oleh kedua pengawal.
“Ada perlu apalagi kau di sini?” hardik si pengawal.
“Sudah kubilang, paduka Raja sedang tidak menerima tamu,”
Abu Nawas menjawab, “Maaf kemarin aku keliru, sebenarnya ingin memberikan burung pipit ini kepada Paduka tapi aku keliru mengambilnya. Paduka Pasti marah-marah mendapat kiriman burung nuri tersebut. Semua orang tahu Baginda sangat benci dengan burung nuri. Dia pernah tersesat di hutan gara-gara burung nuri sialan itu. Maafkan aku aku telah membuat baginda marah,” jelas Abu Nawas.
“Taruh saja di situ biar nanti aku yang akan menyerahkan kepada Paduka,” perintah pengawal istana.
Terpengaruh bujukan Abu Nawas, kedua kaki tangan sang menteri itu pun menukar burung pipit dengan burung nuri.
Setelah itu, mereka menyerahkannya kepada baginda raja. Keduanya bersukaria karena sebentar lagi Abu Nawas pasti akan mendapatkan hukuman yang berat dari sang raja.
BACA JUGA:4 Cara Jitu Agar Pengajuan KUR BRI Rp 50.000.000 Cepat Cair, Cek Proses Survey
“Paduka yang mulia, ini ada kiriman burung nuri dari Abu Nawas,” ucap salah satu pengawal.