Setelah mendengarkan perintah tersebut, Abul Augus lalu menjalankan sholat dua rakaat. Setelah itu, ia mengatakan apa yang dirasakannya ke Abu Nawas.
“Tuan, terus terang saja, selama sholat dua rakaat aku lebih banyak melamun,” jawab Abul polos.
BACA JUGA:6 Kesaktian Bung Karno yang Menggemparkan Dunia, Nomor 5 Aji Lembu Sekilan dari Gajah Mada
“Sebenarnya saya melafalkan semua bacaan sholat, tapi pikiran saya melayang ke mana-mana. Saya juga memikirkan saat Tuan sedang berdzikir. Saya merasa cemburu, kenapa Tuan bisa sangat khusyuk saat berdzikir, sedangkan saya merasa sangat hampa,” jelas Abul.
Abu Nawas kembali tersenyum. Kemudian, ia membuat kesepakatan agar keduanya bertemu lagi di Distrik Qomsty untuk mengembara mencari Tuhan. Tentu saja, Abul menerima kesepakatan itu. Ia justru merasa bersemangat.
Dua hari kemudian, Abu tiba di Qomty dengan beragam perlengkapan untuk perjalanan jarak jauh. Dirinya punya tekad untuk tak akan pulang dari perjalanan sebelum temannya Abul menemukan Allah.
Tak lama kemudian, datanglah Abul Augus dengan beragam perlengkapan pula. Mereka lalu melakukan perjalanan dengan mengendarai unta menuju pusat Kota Baghdad.
“Kita akan berjalan ke pusat Kota Baghdad. Di sana penuh keramaian sehigga Allah pasti ada untuk mengatur peran-peran dari kehidupan manusia dan rezeki setiap orang. Namun, tampaknya tak semua orang bisa merasakan kehadiran Allah seperti yang sekarang ini kamu alami,” ucap pria cerdas itu ke Abu Augus.
“Baiklah, Tuan. Aku sudah siap melakukan perjalanan ini,” jawab Abul.