Mengenal Prosesi Pencucian Pusaka di Malam 1 Suro, Warisan Budaya yang Masih Ada
Mengenal Prosesi Pencucian Pusaka di Malam 1 Suro, Warisan Budaya yang Masih Ada--Foto: rbtv.disway.id
BACA JUGA:Iran Kirim Rudal Batu Neraka, Israel Tangkis dengan Ketapel Nabi Daud
Kegiatan prosesi memandikan keris menjadi salah satu hal penting, utamanya bagi para pecinta dunia supranatural dan orang-orang yang suka mengoleksi keris.
Ritual membersihkan keris ini menjadi cara yang bisa mengisi kembali energi dalam keris tersebut. Adapun alat-alat yang perlu disiapkan lainnya, tempat air dipergunakan sebagai media untuk memandikan atau mencuci pusaka.
BACA JUGA:Hari Jumat, Jemaah Haji Mukomuko Wafat di Tengah Perjalanan Pulang
Kemenyan, dupa, dan kembang setaman yang terdiri dari lima macam yakni kembang kanthil, kembang melati, mawar merah dan putih, serta bunga kenanga. Fungsi utama dari bunga ini nantinya dicampurkan ke dalam air dalam baskom yang akan digunakan untuk membasuh pusaka.
Selain itu, kemenyan atau dupa dipergunakan saat ritual jamasan pusaka akan dilakukan. Selanjutnya, belimbing wuluh atau jeruk nipis diperlukan sebagai penghilang karat yang terdapat pada benda pusaka.
BACA JUGA:Iran Kirim Paket 30 Rudal ke Israel, 40 Orang Terluka, Perdana Menteri Uring-uringan
Adapun minyak yang biasa digunakan sebagai cara memandikan keris yaitu minyak misik, minyak zakfaron, minyak jamas, minyak kayu cendana, minyak melati, dan minyak seribu bunga.
Kain kafan atau kain mori juga penting dalam cara memandikan keris. Karena kain ini nantinya digunakan untuk membungkus pusaka keris yang sudah dimandikan.
BACA JUGA:Ada Bantuan Alat Tangkap untuk Nelayan Mukomuko, tapi hanya 18 KUB yang Bisa Dapatkan
Peralatan tersebut dibutuhkan dalam menjamas keris. Cara-cara seperti itu merupakan warisan yang telah diajarkan oleh para empu dan leluhur dalam merawat keris pusaka.
Nutri Septiana
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


