Kajati dan Tokoh Masyarakat Bengkulu Ngulik Sejarah Edward Coles Gubernur Pertama Bencoolen
Kajati dan Tokoh Masyarakat Bengkulu bahas sejarah--
BENGKULU, RBTV.DISWAY.ID - Bersama dengan beberapa tokoh masyarakat yang ada di Kota Bengkulu dan Kepala Pusda Provinsi Bengkulu, Kepala Kejaksaan Tinggi Bengkulu, Victor Antonius Saragih Sidabutar, melakukan diskusi untuk membahas salah seorang tokoh bernama Edward Coles.
Edward Coles yang merupakan Gubenur Pertama Bencoolen, nama Bengkulu saat itu, diketahui ada kaitannya dengan Jamintel Kejagung RI Reda Manthovani.
BACA JUGA:Inilah 5 Mitos tentang Tahi Lalat, No 5 Paling Ditunggu-tunggu Realnya
Salah satu tokoh masyarakat, Arius menyampaikan jika, Edward Coles berbeda dengan Braham, seorang Eurasia.
Menurutnya beliau menyatakan dengan bangga bahwa dirinya sama sekali tidak memiliki darah Inggris.
Coles diangkat di Fort Marlborough pada 7 November 1759 dan Sub-Sekretaris pada 13 April 1762.
Selanjutnya, Coles menjabat sebagai Sub-Bendahara, Sekretaris, Faktor, dan Pedagang Junior.
BACA JUGA:Terombang-ambing di Lautan Selama 4 Hari, Begini Kondisi Penumpang KM Althaf
Coles diangkat sebagai Residen di Lais pada 23 Agustus 1766, posisi yang dijabatnya hingga 1772. Coles secara intensif terlibat dalam proyek Balambangan yang gagal antara tahun 1772-1775, sebuah inisiatif yang diusulkan oleh Alexander Dalrymple, dan setelah kegagalan tersebut, beliau kembali ke Fort Marlborough untuk sementara sebelum melanjutkan perjalanan ke Eropa.
BACA JUGA:Warga Bengkulu Bisa Daftar BSU di Link Resmi BPJS Ketenagakerjaan 2025, Begini Tutorialnya
Coles kembali ke Sumatra Barat pada 22 November 1778 sebagai anggota Dewan Ketiga, dan selanjutnya diangkat menjadi Gubernur Fort Marlborough pada 14 Oktober 1781, posisi tersebut diembannya hingga 28 Februari 1785.
Kemudian, Coles mengambil cuti ke Britania Raya, dan diperkirakan kembali ke Sumatra Barat pada awal tahun 1790-an.
Keberadaannya di Bengkulu terkonfirmasi pada Februari 1791, dan beliau merupakan salah satu agen Inggris terkemuka dalam perebutan pemukiman Belanda di Padang empat tahun berikutnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


