Serba Serbi Reses Sumardi Ketua DPRD Provinsi Bengkulu, Mulai dari Keluhan SPMB Hingga Jembatan
Reses Sumardi Ketua DPRD Provinsi Bengkulu--
BENGKULU, RBTV.DISWAY.ID - Serba serbi reses Sumardi Ketua DPRD Provinsi Bengkulu, mulai dari keluhan SPMB hingga jembatan.
Reses ini dilaksanakan Ketua DPRD Provinsi Bengkulu, Drs.H Sumardi di kediamannya yang beralamat di Jalan Sidomulyo, Kamis (3/7) siang.
Reses merupakan kegiatan anggota DPR di luar masa sidang untuk menyerap semua aspirasi dari masyarakat, terutama dari daerah konstituennya.
Reses yang digelar Sumardi selaku Ketua DPRD Provinsi Bengkulu ini bertema "'Kita Tingkatan Semangat Juang Mewujudkan Aspirasi Masyarakat untuk Bantu Rakyat", khususnya di Kelurahan Sidomulyo, Kecamatan Gading Cempaka, Kota Bengkulu.
BACA JUGA:Ketua DPD RI Kutuk Keras Militer Israel Bunuh Direktur RS Indonesia Gaza Marwan Al Sultan Sekeluarga
Momen reses yang dihadri Kepala BNN Kota Bengkulu, gabungan mahasiswa dari berbagai daerah dan konten kreator ini dimanfaatkan Sumardi untuk ajang silaturahmi dan dialog bersama masyarakat untuk menampung aspirasi yang nantinya akan dijadikan pokok pikiran anggota DPRD untuk disampaikan ke Pemerintah Daerah.
Sumardi mengatakan bahwa harapan masyarakat ini adalah menyampaikan apa yang harus diselesaikan oleh Pemerintah Provinsi terhadap persoalan-persoalan yang mereka rasakan ditengah-tengah masyarakat, mulai dari RT, Kelurahan dan Kecamatan.
"Ini walaupun resesnya di Sidomulyo, tapi yang kita undang ini dari Mukomuko hingga ke Bintuhan, khsusunya mahasiswa yang ada di kota Bengkulu," kata Sumardi.
BACA JUGA:Berawal dari Mencari Kesibukan, Kini UMKM Kuliner Binaan BRI Sukses Ekspansi Pasar Internasional
Dalam reses ini, mahasiswa bernama Adit dari Universitas Bengkulu menyampaikan, keluhan terhadap sistem zonasi dalam Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) SMA di Provinsi Bengkulu.
Ia mengeluhkan bahwa sistem zonasi mematikan prestasi murid. Adit juga menyampaikan jika sistem SPMB masih tidak transparansi
"Tadi salah seorang Mahasiswa, Adit menyampaikan terkait penerimaan siswa baru, ia menuturkan jika menurut orang tua yang murid yang mau masuk, masih jauh dari jujur dan adil secara transparansinya yang tidak sesuai dengan harapan," jelas Sumardi.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


