Polemik Tapal Batas Seluma-Bengkulu Selatan Memanas, 7 Kades Desak Bupati Seluma Gagalkan Pemasangan Patok
Bupati Seluma saat menemui rombongan Kades, Tokoh masyarakat dan Anggota DPRD Seluma--
SELUMA, RBTV.DISWAY.ID - Sebanyak tujuh Kepala Desa beserta perwakilan tokoh masyarakat didampingi Wakil Ketua (Waka) II, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) SELUMA Sugeng Zonrio, Senin pagi menemui Bupati SELUMA Teddy Rahman, SE, MM.
Pertemuan ini berkaitan dengan kembali memanasnya tapal batas antara Kabupaten Seluma dengan Bengkulu Selatan.
BACA JUGA:3 Weton Ini Diprediksi Punya Keberuntungan di Agustus 2025, Kamu Termasuk?
Rombongan para Kades ini mendesak agar Bupati Seluma tidak memberikan izin kepada Pemerintah Bengkulu Selatan untuk memasang patok batas.
Jika tetap dibiarkan maka para Kades khawatir ini nanti akan memicu konflik berdarah.
"Tadi saya menerima kunjungan tujuh desa. Untuk tahap berikutnya kita akan melaksanakan rapat audensi. Untuk tapal batas ini saya dalam waktu dekat akan menghadap ke Gubernur Bengkulu bagaimana mensiasatinya. Pasti masih ada solusi. Saya akan upayakan maksimal. Insya Allah akan tetap kita pertahankan," tegas Bupati Seluma.
BACA JUGA:Harga Token Listrik per Agustus 2025, Beli Token Rp 20.000 Dapat kWh Segini
Terkait dengan putusan Mahkamah Agung, Bupati Teddy menegaskan jika ia sudah menerima ketiga putusan tersebut, dan berdasarkan putusan tersebut menurutnya memang sudah selesai.
Hanya saja Bupati Seluma tetap akan mengupayakan agar Permendagri soal tapal batas Bengkulu Selatan dengan Seluma ini bisa direvisi.
"Saya menerima tiga file. Dua file putusan dari MA dan satu putusan lagi. Ini prosesnya memang sudah selesai. Tetapi masih ada celah. Secepatnya saya akan berkoordinasi dengan Gubernur Bengkulu yang jug nanti bersama dengan bupati BS," tambahnya.
BACA JUGA:Cerita Pedagang Bendera Musiman di Seluma, Banyak yang Cari Bendera One Piece
Sementara itu, Waka II DPRD Seluma Sugeng Zonrio menyampaikan rencana pada Kamis 7 Agustus 2025 sudah disepakati bakal diselenggarakan rapat audensi yang akan mengundang tokoh masyarakat, pemerintah desa, presideum, serta Forkopimda untuk bersama-sama membahas persoalan tapal batas ini.
"Kita minta tadi kepada saudara bupati untuk tidak memberikan izin kepada pemerintah Bengkulu Selatan memasang patok batas. Tidak menutup kemungkinan nanti bakal terjadi pertumpahan darah," sambung Sugeng.
BACA JUGA:PPATK Blokir Rekening Pasif, BRI Buka Suara
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


