Iklan RBTV

Bos Korea Ingatkan Amerika Serikat Jangan Bantu Israel jika Tidak Mau...

Bos Korea Ingatkan Amerika Serikat Jangan Bantu Israel jika Tidak Mau...

Korea Utara minta Amerika tidak bantu Israel--

Ia kemudian mengatakan bahwa ia belum membuat keputusan apakah akan bergabung dengan Israel dalam mengebom Iran dan memperingatkan bahwa kepemimpinan negara saat ini dapat jatuh sebagai akibat dari perang tersebut.

BACA JUGA:Israel Diambang Kehancuran, Iran Kuasai Langit Israel Terus Kirim Hujan Rudal

Pyongyang memperingatkan Trump dan pihak lain agar tidak ikut serta dalam perang Israel.

"Situasi gawat yang disaksikan dunia saat ini dengan jelas membuktikan bahwa Israel, yang didukung dan dilindungi oleh AS dan Barat, adalah entitas yang seperti kanker bagi perdamaian di Timur Tengah dan penyebab utama hancurnya perdamaian dan keamanan global," kata juru bicara kementerian luar negeri Korut.

"Masyarakat internasional mengawasi ketat pasukan AS dan Barat yang mengobarkan api perang, mempersoalkan hak kedaulatan yang sah dan pelaksanaan hak untuk membela diri Iran, korban," mereka menambahkan.

Juru bicara tersebut mengatakan tindakan oleh Amerika Serikat dan kekuatan Eropa "mendorong situasi di Timur Tengah ke fase bencana yang tak terkendali".

Korea Utara Bangun Fasilitas Baru Nuklir

Sementara itu Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengungkapkan, pihaknya tengah mengamati pembangunan sebuah fasilitas baru di kompleks nuklir Yongbyon, Korea Utara.

BACA JUGA:Ayatollah Sayyid Ali Khamenei Peringati AS Tidak Ikut Campur atau Siap-siap Hancur

Dalam pernyataan yang dirilis pekan lalu, Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi mengatakan lembaganya aktif "memantau pembangunan sebuah gedung baru di Yongbyon yang memiliki ukuran dan fitur serupa dengan fasilitas pengayaan di Kangson."

Grossi menegaskan bahwa "fasilitas pengayaan uranium yang tidak diumumkan" di Korea Utara "sangat mengkhawatirkan." Dan menambahkan, "kelanjutan dan pengembangan lebih lanjut dari program nuklir Korea Utara jelas melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB dan sangat disesalkan."

Paranoia akan Kelangsungan Rezim

Para analis menyebut, meski Korea Utara telah memiliki kemampuan pencegahan nuklir, diktatur Kim Jong Un meyakini kepemilikan bom atom sebagai jaminan bagi kelangsungan rezimnya.

"Korea Utara sejak lama paranoid mengenai kelangsungan rezimnya," kata Erwin Tan, profesor politik keamanan di Hankuk University of Foreign Studies, Seoul.

Menurut Tan, Kim mewarisi keyakinan dari ayahnya Kim Jong Il bahwa memiliki persenjataan nuklir operasional berfungsi sebagai "polis asuransi."

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait