Salah Sasaran, Rudal Amerika Tembak Pesawat Komersil Iran, 290 Penumpang Tewas
Tahun 1980, Amerika Serikat pernah menembak pesawat komersil Iran Air yang kemudian dikatakan salah sasaran--
Namun, mereka meralat dan mengakui salah tembak. Hanya saja, mereka tidak mau meminta maaf. Dalam pemberitaan Washington Post (4 Juli 1988), Pentagon hanya mengucapkan penyesalan.
"Pemerintah AS sangat menyesalkan insiden ini," kata Laksamana William J. Crowe Jr., ketua Kepala Staf Gabungan, dalam konferensi pers Pentagon.
Bahkan Presiden AS dan Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Ronald Reagan (1981-1989) malah membenarkan sikap bawahannya. Dia menyebut tindakan USS Vincennes adalah aksi bela diri.
Klaim Reagan, kapten kapal sudah mengontak pilot Iran Air 655, tetapi tak dapat balasan.
Alhasil, terjadi tembakan sebagai bentuk defensif. AS juga menegaskan bahwa insiden ini tak sepenuhnya kesalahan mereka, melainkan akibat dari situasi konflik yang diciptakan Iran sendiri.
Analis Pierre Razoux dalam The Iran-Iraq War (2016) mengungkap argumen AS didasarkan atas kebijakan Iran yang terus melanjutkan perang, sehingga AS merasa perlu menempatkan kapal perang di Selat Hormuz.
Dengan demikian, AS memandang tragedi Iran Air 655 adalah konsekuensi dari keputusan Iran.
Meski begitu, publik tidak bodoh. Tindakan Gedung Putih memutarbalikkan fakta tidak mengaburkan kesalahan besar militer AS.
Secara kasat mata saja, kapten kapal sedari awal sudah salah. Iran Air 655 menggunakan Airbus A300 yang super besar. Sementara, jet tempur lebih ramping.
Tragedi ini kemudian dinyatakan berakhir di Mahkamah Internasional pada 1992.
AS diputuskan membayar ganti rugi US$ 61,8 juta kepada keluarga korban. Sebagai gantinya, AS harus dicatat dalam sejarah sebagai pihak yang tidak bersalah.
Putri Nurhidayati
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


