Iklan RBTV

KLB Campak Semakin Ganas, Sebenarnya Apa Itu Campak? Kenali Gejalanya

KLB Campak Semakin Ganas, Sebenarnya Apa Itu Campak? Kenali Gejalanya

Kenali Gejala KLB Campak --

NASIONAL, RBTVDISWAY.ID - KLB campak! lonjakan kasus tewaskan 17 anak, orang tua wajib tahu penyebab dan cara menangani anak yang terkena campak.

Data terbaru, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia, mengungkapkan, sebanyak 46 wilayah di Indonesia mengalami kejadian luar biasa (KLB) campak.

BACA JUGA:Membanggakan! Indonesia Sabet 9 Medali di World Games 2025 Chengdu, Peringkat ke-20 Dunia

Kondisi KLB ini dipicu dari cakupan imunisasi campak yang menurun drastis dalam tiga tahun terakhir.

Disampaikan Direktur Pengelolaan Imunisasi Kemenkes, Prima Yosephine, menjelaskan bahwa tren penurunan imunisasi campak sudah terjadi sejak 2023.

Pada 2022, cakupan imunisasi campak MR1 yang diberikan pada anak usia 9 bulan mencapai 102,2 persen. Akan tetapi, capaian itu terus menurun, menjadi 95,4 persen pada tahun 2023.

Kemudian di tahun 2024 menjadi 92 persen dan per 24 Agustus 2025 hanya 45,1 persen.

"Dampaknya adalah peningkatan kasus campak rubella bahkan KLB di beberapa daerah," ujar Prima 

BACA JUGA:Owner dan Direktur Perusahaan Sawit Ditetapkan Tersangka Dugaan Korupsi Pemberian Fasilitas Kredit Perbankan

Menurutnya, setidaknya ada 46 wilayah KLB campak tersebar di 42 kabupaten/kota dari 14 provinsi.

Adapun beberapa daerah yang mencatatkan KLB campak di antaranya Jakarta Barat, Jakarta Utara, Garut, Cirebon, Surakarta, Serang, Kota Tangerang Selatan, Surabaya, Sumenep, Jember, Sidoarjo, Sleman, Karangasem, Medan, Deli Serdang, hingga Balikpapan.

Sementara itu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur kembali menghadapi darurat kesehatan setelah 2.035 kasus suspek campak dilaporkan di Kabupaten Sumenep, Madura. 

Dari jumlah tersebut, 17 pasien meninggal dunia, sehingga status Kejadian Luar Biasa (KLB) campak resmi ditetapkan.

BACA JUGA:Polres Bengkulu Selatan Ringkus 12 Pelaku Tindak Pidana. Narkotika, Curanmor Hingga Penganiyaan

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, langsung menginstruksikan vaksinasi massal campak-rubela (MR) untuk menekan penyebaran. 

Menurutnya, langkah cepat ini harus dilakukan karena rendahnya cakupan vaksinasi menjadi salah satu penyebab utama wabah campak di wilayah tersebut.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: