Iklan RBTV Dalam Berita

Manjakan Pelanggan, PLN Targetkan 1,2 Juta Pelanggan Smart Meter AMI Akhir 2023

Manjakan Pelanggan, PLN Targetkan 1,2 Juta Pelanggan Smart Meter AMI Akhir 2023

Smart meter ami PLN--

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Ini kabar penting buat pelanggan rbtv.disway.id/listtag/476/pln">PLN. Ada apa? Mulai tahun 2023 ini, PT rbtv.disway.id/listtag/476/pln">PLN (Persero) mulai mengimplementasikan meteran pintar, atau smart meter berbasis Advanced Metering Infrastructure (AMI). 

Alat pengukur penggunaan listrik ini diklaim memiliki sistem komunikasi digital yang lebih canggih, akurat dan berkualitas. Pelanggan diklaim akan makin dimanjakan.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, dengan implementasi smart meter AMI membuat kenyamanan pelanggan semakin meningkat. 

Dengan meteran pintar AMI, para pelanggan bisa mengetahui profil beban sekaligus tagihan listrik berjalan secara realtime melalui aplikasi PLN Mobile.

“Dengan smart meter AMI, pelanggan bisa memantau penggunaan listrik secara realtime melalui aplikasi PLN Mobile, tidak perlu menunggu tagihan di akhir bulan. 

BACA JUGA:Lebih Irit, Ini 5 Keunggulan Smart Meter AMI yang Gantikan Meteran Listrik PLN

Dengan begitu, pelanggan dapat mengendalikan penggunaan energi dan rekening tagihan listrik sesuai kebutuhan. Artinya, semua semakin mudah karena dapat dikendalikan hanya dalam satu genggaman," ujarnya dalam keterangan tertulis.

Ditargetkan pada akhir 2023 program ini akan dilaksanakan bagi 1.217.256 pelanggan secara bertahap. Mencakup beberapa daerah, seperti di Jawa Timur (Sidoarjo), Jawa Tengah (Magelang), Jawa Barat (Bandung), Jakarta, Banten, Bali, Medan, dan Makassar mulai Juni 2023.

PT. PLN sudah memulai penelitian dan uji coba smart meter AMI ke pelanggan di sejumlah lokasi. Jumlah pelanggan yang sudah menggunakan smart meter berbasis AMI hingga saat ini sudah sebanyak 103.615 pelanggan.

Menurut Darmawan, sejumlah negara yang sudah menerapkan smart meter AMI terbukti mampu menghemat penggunaan energi dan menekan biaya operasional untuk pengecekan meter secara langsung.

Di Austria misalnya, penerapan AMI tercatat mampu menghemat energi hingga 55 persen dan menghemat biaya operasional hingga 19 persen. Sementara Belanda mampu menghemat 15 persen energi, dan menekan biaya operasional hingga 15 persen.

Darmawan menambahkan, produk smart meter berbasis AMI juga tidak hanya bermanfaat untuk kelistrikan, namun bisa dikembangkan untuk bisnis beyond kWh.

“AMI juga bisa dikembangkan ke produk beyond kWh, mulai dari energi baru terbarukan, kendaraan listrik, internet, teknologi pertanian, perangkat smart home, smart prepayment," tutur Darmawan.

Dikatakan Darmawan, penggunaan meteran pintar AMI membuat pola layanan juga lebih fleksibel, lantaran pelanggan bebas memilih layanan pascabayar atau prabayar. Selain itu, PLN dapat mempercepat recovery time apabila terjadi gangguan listrik dikarenakan dapat terdeteksi oleh sistem secara realtime.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: